WIKA Kuasai 23 Persen Saham Proyek Kereta Cepat, Harga Sahamnya Terus Naik

  • Oleh :

Selasa, 06/Okt/2015 09:26 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang mendapat sentimen positif. Pasalnya mega proyek konstruksi kereta super cepat ini akan dibangun oleh konsorsium yang dipimpin oleh WIKA dan akan melibatkan empat BUMN lainnya, yaitu PT Jasa Marga Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII, PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA), dan PT Len Industri.Dalam proyek tersebut, WIKA diperkirakan akan menguasai 23 persen saham proyek kereta cepat. Harga saham WIKA pun beranjak naik sejak minggu lalu dan puncaknya hari ini yang melesat hingga 8,6 persen menjadi Rp2.850 dari sebelumnya Rp2.625 pada pukul 15.30.Sebelum memulai proyek kereta cepat, WIKA akan lebih dulu membangun pilar-pilar beton yang dibutuhkan jalur kereta. Nanti pilar-pilar ini akan menjadi aset WIKA yang disertakan dalam konsorsium.Anak usaha WIKA yang bergerak dibidang industri pembuatan beton pracetak, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) juga telah menyampaikan kesiapannya dalam menggarap proyek tersebut.Kami sudah siap dan mulai berjaga-jaga mengenai persiapan, namun untuk sekarang masih menunggu design dan jumlah pasti kapasitas yang diperlukannya, ungkap Entus Asnawi, Direktur Keuangan WTON Senin (5/10/2015). Seperti dilansir Bareksa.com.Besar kemungkinan akhir tahun ini, lanjut Entus, proyek untuk kereta cepat telah dapat dimulai karena Desember atau akhir tahun design proyek tersebut harus telah rampung.Proyek ini akan memberi dampak yang sangat positif bagi keuangan, namun hingga kini perusahaan masih belum bisa memastikan nilainya. Yang pasti nilainya besar sekali," ujar Entus.Sama halnya dengan WIKA, sentimen positif pun ikut dirasakan saham WTON hari ini. Harga saham WTON melesat 6,1 persen menjadi Rp875 dari sebelumnya Rp825.Pelaksanaan proyek ini ditaksir membutuhkan dana sekitar Rp 60 triliun dan akan digelar dengan model kerjasama business to business (B to B) antara investor China dengan BUMNMasing-masing konsorsium harus menyertakan modal dalam proyek kereta cepat. Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan dari total proyek kereta cepat ini, sebesar 75 persen pembiayaan akan diperoleh melalui pinjaman perbankan dengan jangka waktu 60 tahun. Sementara sisanya, yakni 25 persen berasal dari ekuitas. Dari proporsi 25 persen tersebut sebanyak 60 persen akan ditanggung oleh konsorsium Indonesia dan sebesar 40 persen oleh China.Agar tidak sulit dalam pembebasan lahan, rencananya pembangunan jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung ini akan memanfaatkan area jalan tol, yakni di atas atau di samping jalan tol. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. (Wahyu)