Oleh : an
JAKARTA (BeritaTrans.com) Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Cat.Bobby R.Mamahit,MM atas nama Menteri Perhubungan mewisuda dan melepas (bon voyage) 200 perwira pelayaran besar Balai Besar Pendidikan, Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta, Senin (12/10/2015). Pelaut akan menjadi pelopor pembangunan industri maritim di Indonesia serta tulang punggung keselamatan transportasi laut di Tanah Air.Pelantian para perwira pelayaran tingkat I itu ditandai dengan penyematan samir serta pemasangan atribut perwira kepada empat wisudawan. Mereka mewakili asal sekolah pelaut utama di Tanah Air, seperti STIP Jakarta, PIP Semarang, PIP Makassar serta sekolah swasta lain di Indonesia. Dalam sambutannya, Menhub menegaskan, Kementerian Perhubungan tetap fokus pada peningkatan keselamatan transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api. Selain itu, juga harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan kepada seluruh pengguna jasa transportasi.Untul mewujudkan semua itu, mutlak dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di segala bidang. Termasuk pelaut yang profesional dan pilih tanding, karena salah satu program utama Pemerintahan Presiden Jokowi adalah membangun tol laut. Selain itu adalah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kedunya membutuhkan peran serta para pelaut yang makin banyak dan profesional, kata Bobby menegaskan.Oleh karena itu, lanjut dia, semua proses reformasi dan transformasi yang dilakukan Kemenhub dan seluruh instansi di bawahnya termasuk kampus-kampus BPSDM Perhubungan adalah untuk membentuk SDM unggul yang profesional, pintar melayani dan fokus pada keselamatan.Masih angka kecelakaan transportasi termasuk di laut, lebih banyak karena faktor manusia atau human error. Para perwira pelayaran dengan kemampuan dan profesionalisnya harus mampu mempelopori pembangunan budaya kerja yang baik dan senantiasa mengutamakan keselamatan, papar mantan Kepala BPSDM Perhubungan itu lagi.Pelaut Indonesia termasuk para alumni BP3IP Jakarta harus mampu dan menunjukkan kualitas dan kompetensinya. Untuk mewujudkan tol laut dan poros maritim dunia, maka seluruh SDM pelaut harus terus meningkatkan kompetensi dan kualitasnya. Selain itu juga terus belajar dan meningkatkan kemampuan khususnya di bidang teknis pelayaran, papar Bobby lagi.Kendati begitu, tambah dia, semua pelaut Indonesia tidak boleh ketinggalan pada dinamika yang terjadi di sekitarnya. Pelaut terlebih para perwira harus cepat tanggap dan cepat menyesuaikan dengan dinamika dan tuntutan pengguna jasa. Selain ittu juga bisa memanfaatkan produk iptek terutama di bidang transportasi dan pelayaran, guna meningkatkan keselamatan transportasi pada umumnya, urai Bobby.Apapaun kerjanya dan dimaanpun bekerja, maka keselamatan harus nomor satu. Betapapun besar hasil dan gaji yang diterima seseorang, tapi kalau tidak selamat tak ada artinya. Yang terbaik adalah bekerja profesional, gaji besar dan selamat serta pengguna jasa puas, tegas Bobby.(helmi)