Jaga Kamtibmas, Mabes Polri Harus Cermat Sebelum Izinkan Piala Sudirman

  • Oleh :

Jum'at, 30/Okt/2015 22:14 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Mabes Polri harus mencermati banyak hal dan jangan gegabah sebelum mengeluarkan izin penyelenggaraan pertandingan sepak bola Piala Sudirman yang digagas Kementerian Pemuda dan Olah Raga. Momentumnya bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada serentak dan rawan memicu kerusuhan bahkan mengganggu stabilitas politik dan keamanan di dalam negerir."Bagaimana pun pelaksanaan Pilkada serentak yang aman, tertib, dan kondusif menjadi pertaruhan bagi jajaran Kepolisian. Sementara Piala Sudirman hanya sebuah hiburan untuk kegembiraan rakyat yang bisa ditunda pelaksanaannya hingga Januari 2015," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Pane di Jakarta, Jumat (30/10/2015).Mengingat berbagai potensi gangguan ancaman keamanan ini dan mengingat Polri butuh konsentrasi yang prima untuk mengamankan Pilkada serentak, menurut IPW, sebaiknya Menpora menunda pelaksanaan Piala Sudirman hingga proses Pilkada serentak selesai. "Artinya, Piala Sudirman bisa dilakukan pada Januari 2016 misalnya," saran Neta serius.Selanjutnya, papar dia, Menpora diharapkan menunda pelaksanaan kejuaraansepakbola Piala Sudirman hingga proses Pilkada serentak selesai. JikaMenpora tetap memaksakan diri untuk melaksanakan Piala Sudirman pada14 November 2015, Polri hendaknya tidak memberi ijin pertandingan atauijin keramaian bagi even tersebut.IPW menilai, pelaksanaan Piala Sudirman pada 14 November 2015 akan sangat merepotkan Polri dan akan tidak menguntungkan bagi situasi kamtibmas. Sebab even ini berlangsung di tengah pelaksanaan proses Pilkada serentak yang rawan konflik. "Dari jadwal yang dikeluarkan panitia, Piala Sudirman akan berlangsung dari14 November 2015 hingga 29 Januari 2016. Babak penyisihan 14 November hingga 1 Desember. Delapan besar 12-20 Desember. Semifinal 9-19 Januari 2016 dan final 29 Januari. Sementara tempat pelaksanaan Piala Sudirman adalah Surabaya, Malang, dan Bali yang notabene ikut melaksanakan Pilkada serentak," terang Neta.Jadwal ini jelas berbenturan dengan Pilkada serentak, yang butuh pengamanan ekstra ketat, mengingat ancaman kerawanan konflik antar para pendukung calon kepala daerah begitu tinggi. Sementara even sepakbola juga rawan benturan antar suporter. "Dari data yang ada, pelaksanaan Pilkada serentak di Jatim akan berlangsung 19 daerah, yang diikuti 45 pasangan calon, termasuk Kabupaten Malang dan Kota Surabaya dimana Piala Sudirman dilaksanakan. Di Bali ada 6 daerah yang melaksanakan pilkada, yg diikuti 14 pasang, termasuk Denpasar dan Karangasam yang dinilai rawan rusuh," tegas Neta lagi.(helmi)