Arifin: Pendidikan Di STIP Keras Tapi Bukan Dengan Kekerasan

  • Oleh : an

Sabtu, 14/Nov/2015 06:37 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta telah menylessikan rangkaian program masa dasarpembentukan karakter (Madatukar) selama tiga bulan, masing-masing satu bulan di Puslatpur 4 Purboyo Malaang, dan dua bulan di Kampus STIP Jakarta Utara.Selama proses pembentukan karakter itulah, para calon taruna digembleng dan dilath menjadi calon manusia unggul, khususnya di bidang pelayaran. Berbagai rintangan, cobaan dan halangan telah berhasil anda lalui. Kini, dihadapan orang tua kalian, resmi dikukuhkan sebagai taruna muda dan selanjutnya harus mengikuti proses diklat di kampus STIP tercinta ini, kata Ketua STIP Jakarta Capt. Arifin Soenardjo, M.Hum saat pengukuhan 486 taruna muda STIP di Jakarta, Jumat (13/11/2015) petang. Sukses kalian semua telah lulus dan kini dikukuhkan menjadi taruna muda STIP Jakarta. Teruskan dan tingkatkan apa yang telah kalian terima selama madatukar, baik di kampus atau saat kerja nanti, jelas Arifin.Pengukuhan sebagai taruna muda ditandai dengan pemasangan atribut taruna, mulai topi, chevron atau tanda pangkat serta wings sebagai calon pelaut. Penyematan atribu taruna dilakukan kepada tiga perwakilan taruna dari tiga program studi (prodi) yaitu Nautika, Teknika dan Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan (KALK) di STIP Jakarta.Capt Arifin PeriksaMantan Direktur Perkapala dan Kepelautan (Ditkappel) Ditjen Perhubungan Laut itu menambahkan, selama proses diklat madatukar di STIP semua dilakukan dengan keras dan disiplin tinggi. Pendidikan di STIP memang keras, tapi bukan dengan kekerasan. Seluruh instruktur, dosen dan pembina taruna melakukan itu, dilandasi cinta dan sayang kepada taruna muda atau para junior, papar Arifin. Ditambahkan, tak ada niat sedikitpun untuk menyakiti atau mencederai para calon taruna bahkan setelah menjadi taruna nanti. Kami tegaskan, tidak boleh ada tindak kekerasan di kampus ini, baik yang dilakukan oleh instruktur atau doesn, apalagi sesama taruna baik senior atau junior. Seluruh proses diklat di STIP harus dilakukan dengan cinta dan kasish sayang, terang Arifin, yang juga alumni AIP/STIP Jakarta itu.Semua program diklat di STIP dilakukan dengan disipin tinggi. Semua itu dimaksudkan untuk membentuk karakter taruna agar mereka kelak siap bekerja keras, pantang menyerah dan semangat gotong royong atau membangun kebersamaan yang tinggi. Kerja sebagai pelaut membutuhkan semua itu. Tantangan kerja di kapal terlebih para perwira pelayaran niaga sangat berat, urai Arifin.Capt Prihartanta ArahanKumpulkan Orang Tua/ Wali TarunaPada acara pengukuhan taruna muda STIP Jakarta, seluruh orang tua/ wali taruna diundang dan mereka dikumpulkan di Aula STIP Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, diberikan pengarahan langsung oleh Pembantu Ketua (Puket) III STIP Capt. Prhartanta E.Bapak dan ibu semua dikumpulkan kembali dikampus ini untuk menyaksikan pengukuhan putra-putri tercinta sebagai taruna muda STIP. Upaya ini juga untuk memperkuat hubungan dan kerja sama antara kampus STIP dengan orang tua dalam proses pendidikan taruna di STIP Jakarta, sebut Prihartanta.Pendidikan calon perwira pelaut ini, menurut dia, hanya akan berhasil jika ada kerja sama dan sinergi yang baik antara pihak kampus dengan orang tua dan masyarakat. wali taruna stipMendidik calon taruna pelaut butuh kerja keras dan didukung semua pihak. Dalam kaitan itu, Kampus STIP mengudang orang tua atau wali taruna ini sekaligus mengambil putra-putrinya untuk pesiar pertama dan selanjutnya Minggu sore sudah kembali lagi ke kampus ini, tandas Prihartanta.Baik Arifin atau Prihartanta sepakat, semua itu hanya bisa dibentuk pada diri taruna jika sejak belajar sekaligus ada sinergi yang bagus antara orang tua dan pihak kampus. Selamat belajar dan tempa diri kalian menjadi perwira pelaut yang andal. Negeri ini membutuhkan kerja keras dan pengabdian kalian sebagai perwira pelaut yang unggul dan profesional, tegas Arifin.(helmi)