Menara Suar Di Pulau - Pulau Terpencil Di Sumbar Tegar Bantu Keselamatan Pelayaran

  • Oleh :

Minggu, 15/Nov/2015 17:15 WIB


PADANG (BeritaTrans.com) - Ada sembilan menara suar dikelola oleh Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur. Sebagian besar lokasinya berada di pulau - pulau terpencil.Menara suar itu memberikan bantuan keselamatan untuk kapal - kapal yang melintas. Agar tetap bekerja dengan baik, maka menara suar, yang sebagiannya merupakan peninggalan penjajah Belanda, itu tentu saja harus dijaga. Sembilan sarana bantu navigasi pelayaran itu terdiri dari: 1. Menara Suar Beramas di Bukit Lampu Teluk Nibung, Padang, 2. Pulau Karsik, Pariaman, 3. Pulau Pangkal, Air Bangis, Pasaman, 4. Pulau Bojo, Mentawai, 5. Pulau Tanjung Sigep, Mentawai), 6. Pulau Simonga, Mentawai, 7. Menara Suar P. Katang-Katang, Kambang Pesisir Selatan, 8. Pulau Keraba Kecil, Batang Kapas Pesisir Selatan, 9. Pulau Sibaru-sibaru, Mentawai. gbr19Kepala Kantor Distrik Navigasi Teluk Bayur, Capt. Sukliat, M.Mar, bertutur bahwa satu di antara menara suar itu yakni yang berlokasi di Pulau SIbaru-baru dihantam tsunami Aceh, 26 Desember 2004. Bangunan menara suar tidak bermasalah. Namun bangunan pendukung, seperti gudang dan mess pegawai luluh lantak. Satu pegawai yakni Samsuar meninggal dunia karena dihanyutkan tsunami."Karena peristiwa itu petugas menara suar kami trauma. Kami juga belum membangun kembali mess pegawai penjaga menara suar. Karenanya, sampai saat ini menara suar di Sibaru-baru walau tetap beroperasi namun tidak dijaga. Kami tetap mengawasi dan merawat secara berkala saja," ungkapnya kepada BeritaTrans.com dan tablopid BeritaTrans.Dia mengemukakan keberadaan menara suar itu amat vital untuk keselamatan kapal yang hilir -mudik di Pelabuhan Teluk Bayur, kapal dari Eropa, Jazirah Arab dan Australia yang melintas di lautan Samudera Hindia. "Sebagian menara suar itu merupakan peninggalan Belanda. Masih bagus dan berfungsi optimal karena sangat terawat," jelasnya. disnav teluk bayur-penjaga menara suarAda 38 penjaga yang secara bergantian menjaga menara suar itu 24 jam. Masing - masing menara suar dijaga 4-5 pegawai. "Mereka bertugas selama 4 bulan di satu menara suar. Lalu ganti tempat ke pulau lain. Tidak boleh pulang selama bertugas, kecuali ada masalah sangat urgen atau darurat, misalnya sakit sehingga memerlukan perawatan atau ada yang meninggal," ungkapnya.Mereka harus tetap menjaga menara suar dalam kondisi cuaca seburuk apapun. Badai sering dialami, bahkan pernah tsunami, hingga ancaman binatang liar. Potensi membahayakan keselamatan diri itu bukan merupakan halangan untuk bertugas. "Di Pulau Bojo bahkan ada ratusan sapi liar, yang sering mennadi ancaman ketika pergantian petugas dan pengiriman logistik serta kebutuhan lain untuk menara suar," ungkapnya.Pergantian tugas dan pengiriman logistik, Sukiat menuturkan dilakukan dengan menggunakan Kapal Negara (KN) Muci. Puluhan tahun mereka melaksanakan tugas dari negara seperti itu. (agus w/email: [email protected]).

Tags :