Puskepi: Waspada, Serangan Balik Mafia Migas Lebih Ganas

  • Oleh : an

Senin, 16/Nov/2015 08:17 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Aksi menteri ESDMN Sudirman Said dan Dirut PT pertamina (Persero) DwiSutjipto memberangus PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) bisa saja dilakukan untuk menghabisi para mafia migas. Mereka sudah puluhan tahun menggerogoti perekonomian Indonesia dan memberatkan konsumen.Tapi, mafia migas pasti atak akan tinggal diam. Mereka pasti akan melakukan serangan balik yang mematikan untuk melibas siapa saja yang coba mengebiri bisnisnya. Dengan uang mereka, bisa membangun opini salah menjadi kebenaran, kata pengamat migas dan Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik Indonesia (Puskepi) SofyanoZakaria saat dihubungi BeritaTrans.com di Jakarta, Senin (16/11/2015).Hati-hati, kata dia, mereka yang punya andil memberangus mafia migas akan diserang dengan segala macam opini. Untuk masa reformasi, opini yang dikondisikan adalah senjata sakti bagi mafia migas itu. Opini itu bisa dibuat dan disuarakan oleh siapapun karena dana yang digunakan untuk itu bisa tidak terbatas. Mafia migas menciptakan opini menuduh lawan-lawannya sebagai mafia migas dan publik bisa percaya itu, sebut Sofyano."Begitu canggih dan cerdasnya opini yang diciptakan pihak mafia migas. Bisnis migas yang terkait dengan peran dan keberadaan Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN pasti akan menjadi skenario hebat para mafia migas untuk mereka hantam dengan segala macam opini, kilah Puskepi.Sangat mungkin, papar Sofyano, Menteri ESDM dan Menteri BUMN menjadi dasaran tembak mafia migas dengan segala macam isu dan sejenisnya sehingga orang ini akan terkapar ditembak mafia migas dgn gunakan tangan, suara orang lain. Opini itu sudah dimulai sejak Pemerintah sekarang berkuasa dan Pemerintah yang saat ini berkuasa terbukti dimata mafia migas benar-benar menyatakan dan membuktikan perang terhadap mafia migas, terang dia.Menurut dia, pembubaran Petral dan diperkuat dengan pembentukan International Supply Change (ISC) Pertamina merupakan senjata pembunuh bagi mafia migas karenanya tak heran semua ini menjadi alat opini bagi mafia migas dengan menggunakan skenario terbalik. Pembusukan lawan-lawan mafia migas sudah dijalankan oleh mafia migas dengan menggunakan suara pihak lain dan publik sepertinya sudah yakin dengan opini yang diciptakan tersebut, sehingga akhirnya musuh mafia migas malah yang dicap sebagai mafia migas. Maling teriak maling itu mudah dilakukan oleh mereka, apalagi mafia migas itu punya uang yang banyak yang mampu membeli otak dan suara siapapun. Waspadalah dengan skenario terbalik itu dan hati hati bisa jadi diantara kita sudah menjadi antek-antek mafia migas tersebut, tegas Sofyano.(helmi)