Selamat Jalan, Dyah Purnamaningrum

  • Oleh :

Selasa, 17/Nov/2015 16:46 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dyah Purnamaningrum. Satu di antara begitu banyak pegawai Kementerian Perhubungan, yang cerdas, murah senyum dan ramah.Saya mengenalnya ketika dia baru masa awal menjadi pegawai kementerian teknis tersebut. Posisinya sebagai staf humas, yang menyebabkan dia dikenal dan mengenal wartawan yang sehari - hari bertugas di sana, termasuk saya.Kami, kalangan wartawan yang bertugas meliput di kementerian tersebut di masa Orde Baru, menyebutnya sebagai perempuan baik hati. Cap itu diberikan karena memang Dyah memiliki kekuatan kecerdasan sosial, di samping kecerdasan intelektual.Dalam sejumlah agenda peliputan ke daerah, yang merupakan program rutin Humas Kementerian Perhubungan, Dyah juga ikut mendampingi wartawan. Memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai staf humas menyebabkan dia tidak mendapat komplain dari wartawan. Bahkan, seperti disebutkan tadi, banyak wartawan memuji kerjanya.Komunikasi intensnya dengan kalangan jurnalis menjadi menurun tajam karena dia bertugas tak lagi di humas. Meski demikian, pernah beberapa kali pertemuan sekilas di tempat kerja.Dyah juga beberapa kali muncul mengomentari status saya di facebook. Komentar segarnya seperti menjadi bagian dari silaturahim yang tetap terjaga.Tadi siang, saya mendengar kabar menyedihkan. Dyah berpulang ke Rahmatullah. Kabar itu saya cek antara lain melalui akun facebook Dyah. Ternyata sudah begitu banyak posting ungkapan dukacita dari sahabat dan koleganya. Termasuk ucapan duka dari sahabatnya sesama alumni World Maritime University.Di wall facebook Dyah, Lisa Septiana menulis: "Inalillahi wainalillahi rojiun, selamat jalan ibu Dyah Purnamaningrum semoga allah menempatkanmu di surganya, mengampuni semua khilafmu...terima kasih unk semua canda, tawa dan ceria yg telah engkau bagi unk kami selama di biro, sosokmu selalu tersimpan dlm kenangan indah kami, airmata dan doa kami mengiringi kepergian dlm damaimu ibu dari kami yg selalu menyayangimu...Kita semua akan dipanggil Sang Khaliq. Hanya kita tak tahu kapan, dimana dan bagaimana kita akan terpisah antara ruh dengan badan. Dyah mendahului kita. Semoga Allah Swt merahmati engkau di alam kubur dan akhirat.(Agus Wahyudin)

Tags :