Civitas Akademika STPI Curug Menolak Wacana Penutupan Bandara Budiarto

  • Oleh : an

Jum'at, 20/Nov/2015 12:40 WIB


CURUG (BeritaTrans.com) - Seluruh civitas academika Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) menggelar aksi keprihatinan dan menolak wacana penutupan Bandara Budiarto, Curug, Tangerang, Banten. Mereka komit menolak wacana penutupan Bandara Budiarto jika hanya untuk alasan bisnis atau kapitalis.Aksi dilakukan di hanggar Bandara Budirato yang dihadiri Ketua STPI Curug, Ir.Yudhi Sari Sitompul, MM, Puket III STPI Djoko Jatmoko, Kabag Administrasi dan Ketarunaan STPI M.Andra dan staf serta puluhan taruna khususnya jurusan penerbang.Menurut Yudhi, Bandara Budiarto adalah aset bangsa yang mempunyai sejarah panjang. "Bandara ini dibangun sejak 1952, dan sudah ribuan pilot, ATC dan teknisi pesawat udara dididik dan menggunakan Bandara Budiarto sebagai fasilitas diklatnya," kata dia menjawab BeritaTrans di lokasi aksi bersama itu.Kalau dihitung secara nominal, lanjut dia, sudah triliunan rupiah uang negara diinvestasikan untuk Bandara Budiarto, Kampus STPI dan fasilitas lainnya. "Bandara Budiarto banyak berjasa dalam mendidik dan menyiapkan tenaga profesional penerbangan khususnya pilot dan tenaga ATC.Bandara Budiarto, menurut Yudhi, baru saja dilengkapi untuk keselamatan penerbangan termasuk radar, ATC. Bahkan rencana STPI untuk membeli 51 pesawat latih baru, sebagian besar akan ditempatkan di STPI. Artinya, mereka akan menggunakan Bandara Budiarto.Sudah ribuan pilot termasuk yang menerbangkan pesawat kepresidenan adalah almuni STPI dan menggunakan Bandara Budiarto untuk berlatih. "Jika untuk kepentingan negara yang lebih besar dan Bandara Budiarto harus ditutup silakan. Tapi kalau hanya untuk kepentingan binsis seperti Bandara Lebak ini, akan terus dilawan," tandas Yudhi.STPI Ramai2Hari Kurniawan, salah satu pejabat STPI dan alumni Teknik Pesawat Udara (TPU) mengaku, alumni 34 STPI mengaku, sangat menentang rencana penutupan Bandara Budiarto ini."Bandara Budiarto mempunyai sejarah panjang dalam mendidik dan membentuk insan penerbangan andal di Tanah Air. Khususnya alumni saya, TPU yang berjumlah sekitar 6.000 orang menolak wacana penutupan Bandara Budiarto itu," kata Hari.Bukan hanya itu, menurut dia, banyak profesional di maskapai nasional termasuk Lion Air yang nota bene alumni STPI Curug juga tidak setuju dengan wacana penutupan Bandara Budiarto. "Bandara Budiarto harus tetap hidup bahkan makin maju untuk memfasilitasi pendidikan dan latihan calon penerbang muda di tanah Air," tegas Hari.(helmi).