Yuditama: Bandara Budiarto Terbaik Sebagai Bandara Latih Taruna

  • Oleh : an

Jum'at, 20/Nov/2015 13:14 WIB


CURUG (BeritaTrans.com) - Bandara Budiarto, Curug, Tangerang, Banten bukan hanya bersejarah bagi para alumni STPI, terutama pilot. Taruna penerbang yang masih dalam proses pendidikan dan Latihan (diklat) mengakui Bandara Budiarto sebagai salah satu bandara diklat terbaik, strategis dan didukung fasilitas yang lengkap.Taruna Yuditama yang kini masih dalam tahap menyelesaikan jam terbang mengakui, Bandara Budiarto merupakan bandara latihan yang terbaik. Fasilitas dan instrumen keselamatan penerbangan disini paling lengkap dan mempunyai dua landasan pacu sepanjang 2.300 meter."Bagi kami taruna penerbang, sangat menyayangkan jika Bandara Budiarto harus ditutup lantas mengorbankan pendidikan calon-calon penerbangan di Tanah Air," kata Yuditama dalam perbincangan dengan BeritaTrans.com di Hanggar Bandara Budiarto, Curug, Jumat (20/11/2015).Yudi, begitu biasa disapa, kini tengah memasuki tahap akhir latihan terbang. Saat ini ia sudah mengantongi 155 jam terbang sebelum diwisuda menjadi pilot. "Tak bisa dibayangkan, bagaimana nasib adik-adik taruna penerbangan di STPI harus berlatih terbang jika Bandara Budiarto ditutup," kilah tarna madya STPI itu.Dia menambhakan, sepanjang pengalamannya latihan terbang di Bandara Budiarto, Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Bandara Raden Inten Lampung, Bandara Curug adalah yang terbaik dan paling lengkap instrumen keselamatan penerbangannya.Bagi calon pilot seperti dia, aku Yudi, tentu sangat membutuhkan bandara diklat yang baik dan lengkap. Dengan begitu bisa menghindari hal-hal tak diinginkan, perlu didukung bandara altihan yang baik dan lengkap.Selain mempunyai sejrah panjang dalam pembangunan dan pendidikan pilot profesional di Tanah Air, Bandara Budiarto memang masih yang terbaik untuk bandara latihan. "Demi masa depan taruna penerbang STPI serta calon pilot Indonesia, Bandara Budiarto jangan sampai ditutup. Bandara Budiarto menjadi saksi sejarah bagi pendidikan penerbangan andal di Indonesia," urai Yudi.Selain STPI saat ini ada enam sekolah penerbangan yang menggunakan Bandara Budiarto sebagai home based atau sarana diklat mereka. "Jika Bandara Budiarto ditutup, semakin banyak yang menjadikorban, terutama para taruna penerbangan di Tanah Air," tegas Yudi.(helmi)