Buruh Pelabuhan Tanjung Priok Tetap Bekerja

  • Oleh :

Selasa, 24/Nov/2015 18:12 WIB


JAKARTA(beritatrans.com) - Meskipun hari ini, Selasa (24/11/2015) merupakan hari pertama para buruh melakukan aksi unjuk rasa menolak PP 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan, buruh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara tetap bekerja seperti biasa. Hal in sesuai dengan perkiraan Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok Bay M Hasani.Pantau beritatrans.com dan Tabloid BeritaTrans, Pelabuhan Tanjung Priok memang terlihat sedikit lengang. Tetapi di proses bongkar muat di dermaga dan lapangan peti kemas terlihat ramai seperti biasa. Hanya truk-truk peti kemas yang terlihat volumenya berkurang. Kemungkinan truk-truk tersebut terhambat oleh aksi unjuk rasa ratusan buruh di Pos 9 simpang masuk Terminal Peti Kemas JICT.Terlihat para buruh dari berbagai serikat pekerja termasuk Federasi Serikat Buruh Ttansportasi Pelabuhan Indonesia (FSBTPI ) dan SP JICT melakukan aksi unjuk rasa menuntut pencabutan PP 78/2015. Mereka juga meminta batalkan konsesi JICT kepada asing dan penghapusan karyawan outsourcing.Bay M Hasani kepada beritatrans.com dan Tabloid BeritaTrans mengaku optimistis operasional di Pelabuhan Tanjung Priok tidak terganggu oleh aksi unjuk ras buruh."Kami menghormati aksi unjuk rasa para buruh. Tetapi saya yakin buruh di Pelabuhan Tanjung Priok tetap bekerja seperti biasa. Kami sudah berkoordinasi dengan para asosiasi tenaga kerja bongkar muat," kata Bay.Memang ada sebagian buruh di Pelabuhan Tanjung Priok yang diketahui oleh Bay melakukan aksi unjuk rasa. Tetapi mereka bukan berasal dari asosiasi tenaga kerja bongkar muat. "Mereka dari organisasi buruh yang lain yang memang ada di pelabuhan," ujarnya.Terkait keamanan pun Bay mengaku tidak khawatir karena sudah jauh-jauh hari melakukan koordinasi dengan aparat berwenang, baik dari kepolisian maupun TNI."Saya yakin pelabuhan tetap aman. Sebab jika para pengunjuk rasa melakukan tindakan anarkis atau berlaku di luar koridor hukum, maka mereka akan berhadapan langsung dengan aparat keamanan, baik dari kepolisian maupun militer," tegas Bay.Koordinator unjuk rasa di Pelabuhan Tanjung Priok Abdul Rosyid dari Federasi Setikat Buruh Transportasi Pelabuhan Indpnesia (FSBTPI) mengatakan, unjuk rasa akan berlangsung selama empat hari, yakni dari 24 hingga 27 November 2015. Kegiatan unjuk rasa dimulai setiap pagi hari hingga pukul 18.00 WIB. (Wilam/Aliy)