Uchok: DPR Harus Waspadai Langkah TBIB Ngotot Ingin Kuasai Mitratel

  • Oleh : an

Kamis, 26/Nov/2015 14:43 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian BUMN akan melakukan penjualan atau divestasi saham 8 BUMN dengan alasan yang basi atau tidak masuk akal sehat. Dengan dalih, menjual 8 BUMN ini, bisa meningkatkan kinerja perusahaan, nilai perusahaan, dan memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat.Demikian disampaikan Direktur Centre of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Ghadafi di Jakarta, Kamis (26/11/2015). Yang jelas dengan dengan penjualan 8 BUMN, aset negara merosot, dan uang pajak rakyat beralih ke perusahaan swasta. "Penjualan BUMN ini sudah ada atau pembelinya sudah siap atau investor yang ingin masuk atau ingin mengkuasai 6 BUMN ini. Sedangkan 2 BUMN lagi, salah satunya disebut-sebut sebagai BUMN yang bergerak dalam industri agro, dan satu BUMN lainnya, pihak Kementerian BUMN masih menyembunyikan nama BUMN tersebut," kata Uchok lagi.Dari penelusuran dan kecurigaan CBA (Center For Budget Analysis), satu BUMN yang disembunyikan ini yang saham akan dibeli adalah anak perusahaan Telkom, yaitu Mitratel. Kendati Telkom telah memutuskan untuk menghentikan rencana tukar guling Mitratel dengan PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk, namun pihak TBIG masih masih terus berupaya merealisasi rencana tersebut.Begitu ngototnya PT.Tower Bersama Infrastructure Tbk. ingin mencaplok Mitratel, lanjut dia, disebabkan Rencana transaksi yang telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) tanggal 22 Desember 2014 dan 27 Februari 2015. Disamping itu TBIG juga berpegang pada persetujuan Telkom untuk melakukan perpanjangan Tanggal Pemenuhan Syarat-Syarat Penutupan dari selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2014 hingga 6 (enam) bulan berikutnya, menjadi selambat-lambatnya 30 September 2015 hingga 6 (enam) bulan berikutnya. "TBIG hanya mau melanjutkan pinangan dengan Mitratel, sesuai dengan syarat serta ketentuan yang telah ditetapkan sebelum Telkom menghentikan rencana tukar guling," jelas Uchok lagi.Dari persoalan diatas, CBA meminta DPR untuk mewaspadai perusahaan TBIG yang tetap ngotot mau mengusai saham Mitratel melalui cara tukar guling. Dengan mengusai saham mitratel, maka keuntungan besar yang bakal di dapat TBIG, menjadi alasan kuat untuk terus ngotot melanjutkan proses tersebut. "Maklum, TBIG sudah mendapat pinjaman sebesar US$ 275 dari 10 Bank. Kemungkinan tidak bisa mengembalikan dana pinjaman ini, kalau TBIG gagal total mencaplok saham Mitratel," tegas Uchok.(helmi).