10 Hektare Lahan Hibah Inalum Untuk Jalur Kereta Ke Pelabuhan Kuala Tanjung

  • Oleh :

Minggu, 29/Nov/2015 00:51 WIB


MEDAN (BeritaTrans.com) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pengembangan pelabuhan laut dalam Kuala Tanjung di Sumatera Utara sangat dibutuhkan mengingat perannya untuk mengangkut barang-barang hasil produksi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.Ia juga menyatakan kegembiraannya setelah mendengar kabar PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bersedia memberikan tambahan lahan seluas sebesar 10 hektare kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I untuk pembangunan pelabuhan. Lahan tersebut, tambah Darmin, rencananya akan dialokasikan untuk pembangunan jalur kereta ke Pelabuhan Kuala Tanjung."Minggu kemarin sudah diputuskan kalau Inalum bersedia memberikan lahan untuk Kuala Tanjung. Inalum juga bersedia, dan kami harap perpindahan lahan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat," ujarnya di Sei Mangkei, Sumatera Utara, Kamis (26/11).Ia menambahkan kalau kini kedua perusahaan tengah mengurus surat pindah tangan. Sebagai kompensasi, nanti Inalum bisa mengganti lahannya di lokasi lain dengan luas yang sama.Dengan kerjasama ini, Darmin berharap pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung dapat berjalan lebih cepat dari sekarang. Pengembangan pelabuhan diharapkan bisa mencapai 54 persen hingga akhir 2015 dan rampung akhir 2016."Pembangunan Kuala Tanjung sangat penting mengingat setiap tahun ada 120 ribu kapal melalui selat Malaka yang mengangkut 45 hingga 50 persen perdagangan dunia. Masih diperlukan komitmen lebih, apalagi proyeksi investasi di KEK Sei Mangkei sangat menjanjikan, sehingga pelabuhan Kuala Tanjung sangat diperlukan," tegasnya.Sebagai informasi, Pelabuhan Kuala Tanjung sendiri memiliki nilai investasi Rp 42 triliun dan rencananya akan memiliki luas 200 hektare. Untuk tahap awal, pelabuhan direncanakan mampu menampung kapal sebesar 6 juta TEUs dan bisa bertambah menjadi 20 juta TEUs ke depannya.Sementara nilai investasi KEK Sei Mangkei diperkirakan sebesar Rp 46 triliun selama 20 tahun mendatang yang terdiri dari Rp 38 triliun untuk zona industri, Rp 5,5 triliun untuk zona logistik, dan Rp 2,5 triliun untuk infrastruktur. (cnn).

Tags :