Arif Wibowo: Garuda Indonesia Dan Citilink Butuh 2 Miliar Liter Avtur

  • Oleh : an

Selasa, 01/Des/2015 06:03 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyatakan maskapai penerbangan tersebut mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk keperluan avtur bagi seluruh armada pesawat yang dimiliki. Pembelian avtur oleh Garuda Indonesia di seluruh bandara di Indonesia dilakukan kepada PT Pertamina (Persero). Direktur Utama Garuda Indonesia M Arief Wibowo menjelaskan, dalam setahun, Garuda Indonesia membutuhkan setidaknya 1,2 miliar liter avtur. Ditambah dengan Citilink, maka konsumsi avtur flagship carrier tersebut mencapai 2 miliar liter per tahun. "Avtur Garuda Indonesia itu 1,2 miliar liter per tahun. Kalau sama Citilink, maka jadi 2 miliar liter per tahun," kata Arief di Kantor Kementerian BUMN, Senin (30/11/2015). Menurut Arief, biaya yang harus dibayarkan Garuda Indonesi untuk pembelian avtur akan semakin bertambah setiap tahun. Pasalnya, Garuda Indonesia dan Citilink akan terus menambah armada pesawat untuk memperluas jaringan dan bisnis. Semua itu dibutuhkan sebagai bagian dari komitmen pelayanan kepada konsumen Garuda Indonesia baik di Tanah Air atau dunia international. Garuda Indonesia harus terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya. Oleh karena itu butuh kepastian pasokan avtur, terutama dari PT Pertamina, kilah Arief.Dia menambahkan, kini Garuda Indonesia melayani ratusan rute domestik dan international. Hampir semua ibukota provinsi sudah dilayani Garuda Indonesia langsung dari Jakarta ataukota-kota besar lain di Indonesia.Tambah Armada PesawatIa menjelaskan, Garuda Indonesia akan menambah 9 armada ATR 72-600, 5 armada Airbus A 330, dan 1 armada Boeing 777. Sementara itu, Citilink akan menambah setidaknya 8 armada pesawat baru. Dengan kerjasama pemanfaatan aset antara Garuda Indonesia dengan Pertamina bisa menekan biaya avtur. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang merupakan bagian dari sinergi BUMN dan strategi kemitraan global. Kemitraan global dan sinergi ini mencakup beberapa hal, antara lain pemanfaatan aset-aset aviasi kedua perusahaan, selain pemanfaatan Bandara Pondok Cabe, penjualan produk avtur dan BBM jenis lainnya, biofeul, pelumas, penyediaan jasa pendukung layanan aviasi kedua perusahaan, serta pemanfaatan promosi dan jaringan pelanggan bersama.(helmi/komp)