Polri Perlu Cermati Potensi "Bara Dalam Sekam" Pilkada Serentak

  • Oleh :

Selasa, 08/Des/2015 15:53 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) -Situasi menjelang Pilkada Serentak pada tanggal 9 Desember 2015 tampak relatif aman dan kondusif. Namun aparat keamanan khususnya Polri harus waspada dan mencermati, situasi ini seperti "api dalam sekam" yang sewaktu waktu bisa terbakar dan meledak menjadi konflik. "Begitu banyak masalah di balik pelaksanaan Pilkada Serentak, antara lain isu politik uang, isu SARA, ketidaksiapan untuk kalah, dan dugaan kecurangan lainnya," kata Ketua Presidum Indonesia Police Watch (IPW) Neta S.Pane di Jakarta, Selasa (8/12/2015).IPW mengimbau Polri untuk serius mencermati situasi ini sehingga bisa melakukan antisipasi agar konflik bisa dihindari, terutama pasca penghitungan suara. Isu dugaan politik uang sudah muncul di beberapa daerah. "Seperti di Natuna, Kepri seorang pejabat daerah setempat berinisial K diperiksa Polsek Serasan pada 2 Desember 2015 lalu karena kedapatan membawa masuk uang Rp 2,5 miliar lewat pelabuhan. Diduga uang itu akan digunakan untuk politik uang di Pilkada Serentak," kata Neta lagi.Menurutnya, Polda Kepri diharapkan mengusut tuntas kasus ini agar tidak menjadi potensi konflik di daerah. Begitu juga di Solo, Jateng spanduk-spanduk SARA sempat bertebaran, diharapkan polisi bertindak tegas dan menertibkan spanduk tsb sebelum konflik muncul akibat spanduk itu. "Yang tak kalah penting calon calon kepala daerah yang didukung ormas dan kelompok kelompok preman tertentu perlu dicermati agar tidak menimbulkan gangguan pasca penghitungan suara," papar Neta.Pertaruhan Kapolri Jenderal Badrodin HaitiPolri perlu bekerja ekstra keras dalam mengamankan Pilkada Serentak. Bagaimana pun even Pilkada Serentak ini merupakan sejarah baru demokrasi Indonesia yang perlu diamankan secara maksimal."Lancar dan suksesnya pelaksanaan Pilkada Serentak menjadi pertaruhan profesionalisme Polri dan menjadi pertaruhan pribadi Kapolri Badroeddin Haiti sebelum memasuki masa pensiun tahun ini," kilah Neta. Untuk itu deteksi dan antisipasi dini terhadap potensi gejolak di berbagai daerah yang melaksanakan Pilkada Serentak, tambah Neta, perlu dilakukan dengan maksimal. Kapolsek, Kapolres dan Kapolda tidak boleh lengah dan kecolongan."Mabes Polri tampaknya perlu terus menerus mengingatkan para kapolsek, kapolres, dan kapolda agar mengawasi wilayah tugasnya dengan maksimal," tegas Neta pane.(helmi)