Penerbang TNI-AL Yang Pimpin BPPP Banyuwangi

  • Oleh : an

Minggu, 20/Des/2015 13:15 WIB


BANYUWANGI (BeritaTrans.com) Penampilannya kalem dan bersahaja. Tapi, untuk urusan kerja dia sangat tegas dan konsisten. Semua itu sudah dibuktikan dalam perjalanan kariernya dari level terendah yaitu Prajurit Dua (Prada) sampai kini berpangkat Kolonel. Itulah gambaran sosok Kol Laut (P) Deddy Suparli. Bukan hanya sukses di dunia militer, perwira menengah TNI-AL itu sejak 22 September 2015 lalu dilantik dan dipercaya menjawab Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BPPP) Banyuwangi atau juga dikenal Banyuwangi School of Pilot (BSP). Sejumlah tugas berat sudah menanti. Harus mampu menyelesaikan pendidikan pilot dalam waktu 18 bulan setiap angkatan itu. Tugas yang cukup berat. Tapi itulah kebijakan pimpinan yang harus dijalankan untuk kebaikan bangsa dan negara, kata Deddy dalam perbincangan dengan BeritaTrans.com di Kampus BPPP Banyuwangi yang asri itu, Jumat (18/12/2015) silam.Dari kampusnya di ujung timur pulau Jawa, Pak Deddy, begitu biasa disapa, siap menyelesaikan pendidikan calon pilot muda di Tanah Air. Sesuai kebijakan pimpinan --Menhub Ignasius Jonan dan Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo pendidikan siswa penerbangan harus selesai 18 bulan, terutama untuk siswa penerbangan batch 8 dan 9 di BPPP Banyuwangi, kata Deddy lagi.Menurutnya, di Kampus BPPP Banyuwangi ada enam batch siswa penerbangan. Dari jumlah itu, meliptui 11 putra-putri Papua dan Papua Barat yang akan segera menyelesaikan pendidikan dan dilantik menjadi pilot. Selain itu, ada pula delapan siswa dari Polisi Udara (Polud) dan lima siswa beasiswa atau titipan Pemkot Surabaya Jawa Timur.Setiap kelas rata-rata berisi 10-12 siswa, Kecuali batch 8 dan 9 yang terdiri dari 27 siswa reguler dan lima siswa titipan Pemkot Surabaya. Mereka semua harus dididik dan dilatih dengan baik sesuai jadwal dan agenda akademik di BPPP Banyuwangi. Dengan begitu, semua siswa pilot bisa selesai tepat waktu selama 18 bulan, papar Deddy.Semua tugas di BPPP Banyuwangi terbilang berat dan harus selesai dalam waktu singkat. Tapi, kita tetap optimis semua bisa dilakukan dengan bak. Apalagi, pemerintah juga terus menambah sarand an fasilitas pendidikan penerbangan khususnya pesawat latih. Perluasan dan penyempurnaan kampus BPPP Banyawangi juga mulai dilakukan tahun 2016. Dengan kerja keras dan soliditas semua personel, kita siap menunaikan tugas dengan baik, Perwira Karier TI-ALKolonel Laut (P) Deddy Suparli merupakan orang baru di lingkungan BPSDM Perhubungan dan BPPP Banyuwangi. Tapi, Deddy adalah penerbangan karier dengan ratting helicopter di lingkungan TNI AL. Riwayat penugasan dia baik di lingkungan TNI-AL atau sebagai penerbangan juga cukup lengkap dan bervariasi.Deddy merupakan Alumni IDP I Secapa Penerbang ABRI dan Sekbang Angkatan 31 tahun 1984. Berbagai jabatan di TNI-AL sudah diemban dan diselesaikan dengan baik.Deddy adalah sosok militer karier, yang memulai dari pangkat terendah. Masuk di Dinas TNI-AL tahun 1980 dengan panbgkat Prajurit Dua (Prada). Ia juga sempat berlayar di KRI Ratulangi, salah satu kapal perang milik TNI AL selama dua tahun.Tahun 1984, ia ikut mendaftar pendidikan pilot ABRI dan lolos masuk pendidikan di Lanud Adi Sutjipto dan lulus menjadi pilot helikopter. Nasib baik pun kembali berpihak pada dia, karena dia bisa langsung ikut pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) selama empat bulan.Jadi, hampir dua tahun saya mengikuti pendidikan sebelum akhirnya dilantik dengan pangkat Letan Dua Laut (P). Jadi, saya merupakan perwira TNI karier yang tak pernah berpangkat Kopral dan Sersan, karena langsung naik pangkat menjadi Letda, cerita Deddy lagi.Jenjang karier dan riwayat penugasan Deddy di lingkungan militer terus naik. Ia pernah menjabat sebagai Danlana TNI-AL di Ranai, Natuna Kepulauan Riau. Sebelumnya, ia sempat dipercaya menjadi salah satu perwira AL di Lanal Pangkal Pinang serta jabatan militer lainnya.Selanjutnya menjabat sebagai Pamen Sahli Pang Armabar C Ops ( dalam rangka penugasan di lingkungan Kemenhub). Tapi, jabatan itu bukan didapatnya dengan Cuma-Cuma, karena Deddy harus melalui proses seleksi dan assessment yang ditangani lembaga independen dan professional di UI.Akhir Sepmter 2015, Deddy dilantik Menhub Ignasius Jonan menjadi Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BPPP) Banyuwangi, Jawa Timur. Ia menggantikan seniornya Afen Sena, ST, MT yang dimutasikan menjadi Kepala Bandara Budiarto, Curug, Tangerang Banten.(iskandar helmi)