Prestasi Polri Tahun 2015 Dan Tantangan Tahun 2016

  • Oleh : an

Minggu, 03/Janu/2016 08:33 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Selama tahun 2015 sedikitnya ada empat prestasi Polri. Prestasi itu perlu dijaga dan ditingkatkan di masa mendatang.Demikian disampaikan Ketua IPW Neta Pane di Jakarta, Minggu (3/1/2016). "Polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti perlu terus meningkatkan kinerja dan pelayanan ke masyarakat," kata dia.Pertama, keberhasilan Polri mengamankan Pilkada Serentak. Kedua, keberhasilan Polri mengamankan Natal 2015 dan malam Tahun Baru 2016 di tengah ancaman teroris. Ketiga, duet Haiti-BG berhasil membangun soliditas Polri pasca goro-goro suksesi Kapolri Sutarman. Keempat, ada sembilan kasus korupsi besar yang berhasil dibongkar Kabareskrim Komjen Budi Waseso meski saat ini penuntasannya berjalan lamban.Hanya memang di sepanjang 2015 ada sejumlah kasus yang membuat Polri kedodoran, yakni maraknya kasus penembakan gelap, perampokan bersenjata api, geng motor, balapan liar, perempuan tewas korban pembunuhan.Selanjutnya, kasus polisi bunuh diri, polisi salah tembak, curanmor, dan narkoba, termasuk polisi yang terlibat narkoba cenderung meningkat.Untuk meningkatkan sikap, prilaku, dan kinerja Polri di 2016, IPW menilai, ada delapan hal yang perlu dilakukan Polri. "Kedelapan hal ini merupakan bagian dari percepatan Revolusi Mental di Polri," papar Neta.Revolusi MentalPertama, Polri perlu tetap menjaga soliditasnya, apalagi di pertengahan tahun 2016 akan ada pergantian Kapolri dimana Jenderal Badroeddin Haiti akan pensiun. Kedua, pengawasan atasan terhadap aparatur jajaran bawah perlu dilakukan dengan maksimal, mengingat di 2015 banyak polisi yang bunuh diri, salah tembak, polisi terlibat narkoba, dll.Ketiga, Polri perlu segera membuat call center yang bisa diakses dengan muda dan bisa memberi respon dengan cepat kepada publik.Keempat, perbaikan sistem dan fasilitas patroli harus dilakukan Polri agar polisi jajaran bawah bisa memaksimalkan patroli di daerah daerah rawan dan strategis. Kelima, mengevaluasi dan membenahi senjata api serta maningkatkan latihan menembak bagi polisi jajaran bawah agar tidak ada lagi kasus salah tembak.Keenam, memperbaiki kualitas mental jajaran kepolisian agar mereka sadar bahwa sikap, prilaku dan kinerjanya benar-benar sebagai aparatur penegak hukum, dan bukan predator bagi masyarakat.Ketujuh, membenahi sistem psikotes di kepolisian, baik saat rekrutmen maupun saat psikotes ulang bagi polisi-polisi bermasalah. Kedelapan, memperbaiki dana operasional dan penghasilan anggota Polri agar aksi-aksi ngobjek yang dilakukan polisi di lapangan bisa dicegah.Selain itu yang tidak kalah penting, Kompolnas sebagai lembaga pengawas Polri yang dibiayai negara perlu bekerja maksimal dan membangun kerja sama dengan jajaran Polri untuk memperbaiki dan meningkatkan sikap, prilaku, dan kinerja aparatur kepolisian. "Implikasinya, program Revolusi Mental di Polri bisa mengalami percepatan di 2016," tegas Neta.(helmi)

Tags :