Tommy: MEA Menjadi Peluang Dan Tantangan Bagi Tenaga Kerja Lokasi Kerja Di Luar Negeri

  • Oleh :

Minggu, 24/Janu/2016 08:08 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah mulai berlaku sejak 1 Januari 2016. Ini peluang dan tantangan bagi sumber daya manusia (SDM) lokal Indonesia masuk ke negara-negara ASEAN lainnya. Tenaga kerja Indonesia juga bisa masuk ke negara lain dan peluang itu makin besar dengan pemberlakukan MEA ini.MEA jangan hanya dianggap sebagai tantangan dan takut bersaing masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Sebaliknya, orang Indonesia bisa masuk ke negara asing dengan lebih baik lagi, kata Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si menjawab BeritaTrans.com di Jakarta, kemarin.Menurutnya, ini tantangan menarik termasuk bagi SDM profesional sektor transportasi untuk masuk ke pasar luar negeri. Selama ini, SDM subsektor perhubungan laut yang paling banyak kerja di luar negeri.Kini tercatat ada 80 ribu pelaut Indonesia bekerja di kapal-kapal asing, Mereka mengirimkan devisa sekitar Rp16 triliun per tahun kepada keluarganya di Tanah Air, sebut Tommy.Ke depan, SDM subsektor perhubungan udara seperti pilot, teknisi, dana awak kabin yang lain bisa menyusul keberhasilan para pelaut Indoensia yanh bekerja di kapal-kapal asing itu. Jika SDM profesional seperti pilot atau teknisi pesawat terbang yang bekerja di luar negeri, tentu gajinya juga lain, karena standar gaji mereka dalam Dolar AS, kilah Tommy.Jadi, tambah dia, MEA jangan hanya dianggap dan diartikan sebagai tantangan. Memang akan banyak tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Sebaliknya, MEA harus dimaknai sebagai peluang, karena tenaga kerja Indonesia juga bisa masuk ke pasar tenaga kerja di manca negara," kilah Tommy."Kini semua kembali kepada masing-masing individu, para pekerja profesional di sektor transportasi. Banyak peluang kerja bagi pelaut, pilot bahkan manager transportasi darat nasional untuk siap bekerja dan bersaing di pasar global. Peluang dan tantangan ada di depan kalian semua dan itu haru dihadapi," tegas mantan Staf Ahli Menhub itu.(helmi)

Tags :