Menara Suar Belimbing Akan Dibikin Makin Hebring

  • Oleh :

Rabu, 27/Janu/2016 14:36 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Menara Suar Belimbing atau sering juga disebut Menara Suar Tambling merupakan salah satu menara suar bersejarah milik Kementerian Perhubungan yang berada di wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Berada di wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung Barat, tepatnya di Desa Pamekahan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda Z.M. Willem III tahun 1879. Berarti usianya telah mencapai 137 tahun dan lebih tua jika dibandingkan dengan menara suar Cikoneng (1883) dan menara suar Lengkuas (1882). Meskipun usianya sudah nyaris satu setengah abad, tetapi Menara Suar Belimbing masih kokoh berdiri tegak dan menjulang tinggi ke angkasa. Di puncak bangunan setinggi 61 meter ini terdapat lampu suar bertenaga genset yang setia menyorotkan cerlang cahayanya ke berbagai penjuru lautan, memberikan tanda dan arah bagi kapal-kapal yang berlayar. Posisinya sangat strategis karena berada di lintasan pelayaran yang datang dari arah Samudera Hindia dan menjadi petunjuk arah alur pelayaran ke Teluk Lampung dari Teluk Semangka dan sebaliknya.Menara_Suar_Belimbing_beritatransMenara Suar Belimbing juga menjadi salah satu saksi bisu meletusnya Gunung Krakatau yang menjadi legenda pada tahun 1883. Berbagai catatan pustaka menceritakan letusan Gunung Krakatau mengakibatkan tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai sekitar 50 meter meluluh lantakan apa pun yang ada di sekitarnya hingga mencapai ratusan kilometer dari pusat letusan, termasuk merobohkan menara suar Cikoneng di Anyer. Bahkan abu vulkaniknya pun sempat terbawa angin ke beberapa negara. Menara Suar Belimbing sendiri yang jaraknya relative dekat dari pusat letusan tetap kokoh berdiri tegak, sampai hari ini.Letaknya yang strategis dan bersejarah inilah yang membuat Menara Suar Belimbing tidak saja berfungsi sebagai alat Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP). Menara yang berada di wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok ini menjadi salah satu menara suar yang banyak dikunjungi oleh para pelancong atau para pehobi wisata alam. Bahkan Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang memiliki hak kelola di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan, sering memanfaatkan menara suar Belimbing sebagai salah satu daya tarik kegiatan jasa wisatanya. TWNC ini dikelola oleh PT Adhiniaga Kreasi Nusa, anak perusahaan Group Artha Graha. MAKIN HEBRINGSebagai menara suar yang telah berusia ratusan tahun, tentu saja Menara Suar Belimbing sudah sangat renta. Meskipun kekokohan dan ketangguhannya telah teruji oleh waktu, tetapi perawatan yang intensif dan berkelanjutan tetap menjadi bagian penting untuk menjaga agar cerlang cahaya suar di menara bersejarah ini tetap menjadi panduan bagi para nakhoda kapal dalam menghindari berbagai mara bahaya yang sering terjadi di tengah lautan. Bahkan menara suar ini rencananya akan dibuat semakin hebring karena akan diperbaiki secara menyeluruh, baik dari sisi struktur dan arsitektur menara, juga sisi lansekap dan yang lainnya.Untuk merawat menara suar yang berusia tua dan memiliki nilai sejarah seperti Menara Suar Belimbing tentu saja membutuhkan penanganan khusus, tidak bisa sembarangan dirawat, kata Kepala Distrik Navigasi (Disnav) Kelas I Tanjung Priok Drs. Eko Hadi Rumekso, MBA kepada beritatrans.com dan Tabloid Mingguan Berita Trans di Jakarta, Rabu (27/1/2016).Perawatan_Menara_Suar_beritatransPada tahun 2015, Disnav Tanjung Priok juga melakukan perawatan dan perbaikan Menara Suar Belimbing. Mengingat kondisi menara suar seperti di atas, sebelum melakukan perawatan dan perbaikan dilakukan terlebih dahulu studi rekondisi Menara Suar Belimbing yang dilakukan pada tahun 2014. Studi tersebut untuk mengetahui kondisi eksisting menara suar, terutama mengindentifikasi kerusakan-kerusakan yang terjadi. Kemudian melakukan analisa struktur kondisi menara suar eksisting untuk mengetahui performansi kekuatan struktur bangunan. Selanjutnya menyusun rencana desain perbaikan yang meliputi rencana perbaikan elemen struktur, review dan analisis kebutuhan elektrikal, gambar rencana perbaikan, rencana kerja, dan syarat-syarat serta spesifikasi teknis.Dari hasil studi tersebut muncul rekomendasi rencana perbaikan yang teridi dari dua bagian yaitu metode penambahan perkuatan struktur dan metode perbaikan elemen struktur, kata Eko.Mengingat studi yang dilakukan tahun 2014 itu hanya fokus pada struktur bangunan menara suar, tahun 2016 ini Disnav Tanjung Priok kembali melakukan studi yang lebih menyeluruh, termasuk mengukur ketahanan pondasi dan struktur tanah mengingat lokasi tersebut merupakan daerah rawan gempa. Apalagi menara suar ini pernah diterjang oleh letusan Gunung Krakatau. Studi baru juga meliputi Detail Engineering Desain (DED) yang terdiri dari pekerjaan survey lapangan (topografi), pekerjaan penyelidikan tanah, dan pekerjaan pengujian laboratorium.Disnav Tanjung Priok berjanji akan merperbaiki Menara Suar Belimbing secara menyeluruh setelah hasil studi tahun 2016 ini yang rencananya akan selesai pada Maret mendatang. Nantinya, hasil studi tahun 2014 yang lebih fokus kepada struktur bangunan akan diagabungkan dengan hasil studi terbaru.Perawatan_Menara_Suar_1_beritatransPelaksanaan pekerjaannya kemungkinan besar baru akan dimulai pada tahun anggaran 2017 mendatang yang meliputi perbaikan struktur dan asrsitektur menara, pekerjaan elektrikal, perkejaan lansekap taman, dan pekerjaan finishing. Meskipun demikian, perawatan dan perbaikan tetap akan dilakukan secara paralel. Anggarannya sudah diusulkan pada APBNP tahun anggaran 2016, tutur Eko.Eko menuturkan, sejatinya Disnav Tanjung Priok tidak hanya merawat dan memperbaiki Menara Suar Belimbing, tetapi menara suar-menara suar yang lainnya pun tetap dirawat secara berkala, termasuk alat-alat SBNP lainnya seperti Pelampung Suar, Rambu Suar, dan alat-alat telekomunikasi pelayaran termasuk merawat Stasiun Radio Pantai (SROP). Langkah tersebut menurut Eko sesuai dengan perintah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Bobby R Mamahit, serta arahan langsung dari Direktur Kenavigasian Ir. Bambang Wiyanto, MM.Para pimpinan menghendaki agar tidak hanya meningkatkan keandalan SBNP, tetapi juga menciptakan lingkungan dan sikap kerja yang dapat membawa kebanggaan sebagai insan perhubungan. Salah satunya dengan membuat lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman, katanya. (aliy)