Tommy: Berikan Bonus Tenaga Pemasaran Yang Lampaui Target

  • Oleh : an

Rabu, 27/Janu/2016 14:43 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Wahju Satrio Uotmo, SH, M.SI mengatakan, setiap unit pelaksana tekniks (UPT) hendaknya mempunyai tenaga pemasaran yang andal dan bisa memotret kebutuhan pasar. Selanjutnya diaplikasikan di sekolah, untuk mencapai mutu lulusan lebih baik dan sesuai kebutuhan pasar atau link and match.Jika perlu, berikan bonus tertentu kepada personel yang mampu mengggaee pasar lebih banyak atau melampaui target yang ditentukan. Dengan begitu, mereka bisa lebih bersemangat untuk bekerja dan mencari klein masing-masing, kata Tommy, saat menjawab BeritaTrans.com di Jakarta, kemarin.Dikatakan, seluruh insan perhubunbgan termasuk BPSDM Perhubungan kini harus merubah mind set. Jangan lagi bergaya jrakan atau pejabat yang minta dilayani dan disservice. Sebaliknya, kita harus bisa melayani pengguna jasa dengan baik, sehingga bisa mencapai kepuasan pelanggan yang maksimal, jelas Tommy.Bagi UPT di bidang pendidikan, pengguna jasanya adalah para siswa dan taruna. Mereka itulah yang harus dilayani dan diperlakukan sebagai konsumen yang baik, kilah Tommy.Pelayanan terbaik itu bisa diwujdukan dengan tata kelola diklat yang lebih baik, kualitas pengajar atau instruktur yang lebig bagus. Demgan begitu, kualitas lulusan akan lebih baik dan bisa bekerja dengan optimal.Untuk mencapai semua itu, dibutuhkan tenaga pemasaran yang baik pula. Bila perlku, setiap insane BPSDM Perhubungan harus bisa menjadi tenaga pemasaran yang bagus, sehingga memberikan nilai yang besar bagi institusi. Untuk itu, perlu ada insentif bagi mereka yang berhasil melampaui target yang ditentukan, kilah Tommy.Menurutnya, kebijakan Menhub Ignasius Jonan menggariskan, setiap UPT di lingkungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus memberikan kontribusi ke Negara dan setor ke kas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kini, UPT di lingkungan BPSDM Perhubungan makin banyak yang menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Praktis, mereka tak boleh menggantungkan hioduponya dari subsidi atau DIPA APBN. Tapi, mereka harus kreatif menciptakan sumber-sumber penerimaan PNBP sendiri, jelas Tommy.Konsekuensinya, mereka bisa menarik sumber-sumber keuangan sendiri, baik darei orang tua atau wali taruna. Dan yang lebih penting lagi, mereka bisa berkreasi dan membuka diklat tertentu sesuai tupoksi mereka untuk menambah penerimaan PNBP.Seperti diketahui, dari 30 UPT di lingkungan BPSDM Perhubungan, kini tinggal 9 UPT yang belum menjadi BLU. Tapi, mereka sudah dalam proses menjadi BLU, dan dalam tahap evaluasi dan supervisi dari Direktoral BLU Kementerian Keuangan.Yang terakhir, tanggal 30 Desember 2015 lalu, sedikitnya ada 5 UPT di lingkungan BPSDM Perhubungan yang sudah menjadi BLU. SK-nya dari Kementerian Keuangan diterima akhir bulan lalu. Kini, semua UPT yang sudah menjadi BLU selayaknya didukung tenaga pemasaran yang bagus. Mereka harus kerja dan melayani dengan lebih baik, dan tidak lagi membebani keuangan negara, tegas Tommy.(helmi)