Indonesia Optimistis Terpilih Jadi Anggota ICAO Periode 2016 - 2019

  • Oleh :

Senin, 01/Feb/2016 18:12 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Pemerintah Indonesia optimistis terpilih menjadi anggota dewan council organisasi penerbangan sipil dunia atau International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk periode tahun 2016 - 2019 yang pemilihannya akan berlangsung pada September atau Oktober mendatang."Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang penerbangan sipil baik dilihat dari luas wilayah udara, jumlah penumpang, bandar udara, dan lainnya," kata Utusan Khusus Menteri Perhubungan untuk ICAO Indroyono Soesilo di Jakarta, Senin (1/2/2016).Menurut Indroyono, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini menempati posisi 16 dunia. Indonesia juga memiliki sekitar 237 bandara yang tersebar di berbagai daerah dengan 27 bandara diantaranya melayani penerbangan internasional. Sedangkan rute yang dilayani mencapai 277 rute domestik yang menghubungkan 116 kota di Indonesia. Sementara rure internasionalnya mencapai 129 rute yang menghubungkan 51 kota di 27 negara."Selama 2011 - 2015 pertumbuhan penumpang angkutan udara Indonesia menduduki posisi 8 besar dunia dengan jumlah penumpang mencapai 94,5 juta orang," kata Indroyono.Indroyono mengaku aneh dengan potensi yang begitu besar, tetapi Indonesia selalu kalah dalam pemilihan menjadi anggota dewan council ICAO. "Sejak 1998, kita sudah empat kali kalah bersaing. Tahun ini kita mencoba untuk yang kelima kalinya. Mudah-mudahan berhasil," katanya.Menurutnya, tahun 2013 Indonesia dikalahkan oleh Malaysia dengan selisih 30 suara. Malaysia berhasil mendapatkan dukungan 125 negara. Sementara Indonesia hanya berhasil mendapatkan dukungan 97 negara."Artinya, untuk menjadikan Indonesia sebagai anggota ICAO perlu mempertahankan 97 negara dan mencari dukungan dari sekitar 30 negara lagi," katanya.Selain itu, kata dia, pemerintah Indonesia harus terus memperbaiki kondisi penerbangan nasional, terutama dari aspek keselamatan dan keamanannya. Beruntung saat ini aspek keamanan penerbangan atau aviation security Indonesia sudah lolos dari standar ICAO dengan nilai sekitar 94,5 poin."Tinggal aspek keselamatan penerbangan yang masih harus digenjot. Targetnya pada Triwulan pertama tahun ini aspek keselamatan penerbangan Indonesia sudah lolos standar ICAO," tutur Indroyono.Bersamaan dengan itu, lanjutnya, hingga triwulan ketiga tahun ini juga Indonesia memasang target meraih grade pertama dari organisasi penerbangan sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA). (aliy)