JAKARTA (BeritaTrans.com) PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) harus bisa mencari dan mengupayakan bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kapal-kapal perintis yang ditugaskan Pemerintah. Yang pasti, kapal-kapal perintis itu harus tetap beroperasi dan melayani rakyat karena disubsidi negara.Pelni sebagai operator harus mencari kebutuhan BBM untuk kapal-kapal tujuan daerah terpencil yang dioperasikannya. Pelni mendapatkan subsidi untuk mengoperasikan kapal perintis di seluruh Indonesia itu, kata Dirjen Perhubungan Laut Capt. Bobby R.Mamahit saat dikonfirmasi BeritaTrans.com di Jakarta, kemarin.Menurutnya, kalau hanya mencari BBM di dalam negeri itu mudah. PT Pertamina sebagai badan usaha yang ditugaskan untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Pelni harus bisa menyelesaikan BBM kapal-kapal perintis itu. BBM kini tersedia sampai ke daerah pelosok. Apa susahnya mencari BBM itu, tanya Bobby lagi.Dikatakan, Pelni dipercaya dan mendapatkan penugasan dari negara untuk mengoperasikan kapal-kapal perintis karena dinilai paling mampu dan bisa diawasi dan diaudit dengan baik baik oleh BPK atau BPKP. Semua operasional kapal-kapal perintis akan diawasi. Mereka akan dibayar sesuai trayek yang dilayani. Jika sampai tidak beroperasi, justru dia yang rugi karena tak akan dibayar oleh negara, kilah Bobby.Dia menambahkan, tahun 2016 ini ada enam trayek kapal perintis yang dilayani Pelni terutama ke daerah terluar dan terpencil di Tanah Air. Jumlah itu akan terus ditingkatkan menjadi 13 trayek yang semua disubsidi oleh negara melalui APBN.Selanjutnya, Pelni akan dibayar setiap satu voyage selesai dilayani, begitu seterusnya. Jika Pelni sampai tidak berlayar tentu tidak akan dibayar subsidinya. Tapi, kita percaya Pelni pasti bisa menyelesaikan masalah BBM ini, tegas Bobby.(helmi)