Pesawat Supersonic Akan Terbang New York Ke London 11 Menit & Ke Shanghai 24 Menit

  • Oleh :

Kamis, 04/Feb/2016 13:32 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Konsep pesawat supersonic,yang menjanjikan bepergian dari New York ke London hanya dalam waktu 11 menit.Pesawat yang diberi nama Antipode ini, seperti dilansir Fox News, akan didukung roket pendorong di sayapnya guna tinggal landas dan menukik hingga ketinggian 12 kilometer pada Mach 5.Booster akselerasi itu kemudian melepaskan diri dari Antipode dan terbang sendiri pulang ke pangkalan udara. Jika itu belum cukup meyakinkan, pilot Antipode kemudian akan memicu mesin supersoniknya hingga mencapai Mach 24, atau kecepatan 12.427 mil per jam, seperti diberitakan Forbes.Jet ini akan menggunakan bahan bakar oksigen cair atau kerosene, dan dapat mengangkut hingga 10 penumpang.Desainernya mengatakan, hanya makan waktu sekitar 11 menit untuk terbang dari New York ke London, 24 menit dari New York ke Shanghai, dan 32 menit dari New York ke Sydney.Insinyur industri di belakang Antipode adalah Charles Bombardier, yang mendesain pesawat berkecepatan tinggi bernama jet Skreemr. Skreemr, yang dibuka ke publik pada Oktober lalu, diklaim dapat menempuh perjalanan dari London ke New York hanya dalam waktu setengah jam.Bombardier sebelumnya mendesain Antipode berkolaborasi dengan pendiri Lunatic Koncepts, Abhishek Roy.Untuk mencapai kecepatan Mach 5, sang insinyur harus memecahkan masalah panas ekstrem dari friksi udara dan dentuman sonik yang tercipta di darat. Objek yang menempuh perjalanan dengan kecepatan demikian dapat mencapai suhu lebih dari 77 derajat Celsius. Hanya sedikit material yang dapat bertahan pada suhu tersebut.Untuk mengatasi efek ini, jet hipersonik dapat menggunakan teknik aerodinamik yang disebut long penetration mode (LPM) yang mengalirkan udara ke dalam pesawat pesawat, mendinginkan dan membantu meredam bising saat mendobrak hambatan suara.Saya ingin menciptakan konsep pesawat yang mampu mencapai antipodanya, atau berseberangan secara diametris, secepat mungkin, ujar Bombardier kepada Forbes.Bombardier berharap pesawatnya dapat digunakan untuk militer dan perjalanan bisnis. Mari berharap jet ini dilengkapi program frequent flier, karena harganya bakal selangit. (cnn).

Tags :