Mahasiswa KKN Undip Dukung Dan Perkuat Visi Poros Maritim

  • Oleh : an

Senin, 08/Feb/2016 16:00 WIB


SEMARANG (BeritaTrans.com) - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mulai tanggal 18 Januari sampai dengan 24 Fabuari diharapkan menjadikan mahasiswa sebagai agent of change di daerah. Mahasiswa mampu mendampingi masyarakat terutama dalam masalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hampir setiap daerah memiliki UMKM namun angka kemiskinan di Jawa Tengah masih 13%. Tahun 2016 TIM I KKN Undip menerjunkan mahasiswa sebanyak 3.976 mahasiswa, yang terbagi menjadi 10-13 mahasiswa untuk tiap desanya sebagai lokasi KKN, kata Sekretaris Daerah Pembak Semarang, Gunawan Wibisono, di Semarang, kemarin. Priode tahun ini, lanjutnya, penduduk miskin itu tersebar di 31 kecamatan. Mahasiswa didampingi oleh 93 dosen KKN dan tujuh dosen koordinator kabupaten, yang mencakup 7 kabupaten yaitu; di Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Pemalang. Gunawan Wibisono ketika memberikan sambutan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran menyebutkan, Masalah kemiskinan masih menjadi momok pembangunan di Kabupaten Semarang, katanya dalam siaran pers yang diterima BeritaTrans.com itu.Sementara, Tri Winarni Agustini selaku perwakilan dari UNDIP menambahkan, ada sebanyak 647 orang mahasiswa peserta KKN dari sembilan fakultas akan turunkan di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.Di antaranya 10 desa di Kecamatan Tuntang, 9 desa Bandungan, 12 desa Sumowono, 13 desa Getasan dan 16 desa di Bringin. Para mahasiswa akan melakukan pengabdian selama 35 hari dengan titik berat Program Pemberdayaan masyarakat, kata dia.Dikatakan, KKN UNDIP Periode tahun ini bisa terbilang sebagai upaya mewujudkan visi Poros Maritim Dunia, hal tersebut berdasarkan lokasi-lokasi KKN yang kebanyakan berada disekitar wilayah perairan baik pantai utara (Pantura), rawa maupun sungai. Memang sudah menjadi keseharusan dimana perguruan tinggi menjalankan program-program yang sifatnya mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah, baik mengkritisi maupun memberikan sebuah aksi nyata kesemua merupakan bagaian dari solusi pembangunan, sebut Tri.Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kecamatan Tuntang, Dr.Ir.Suryanti, M.Pi menambahkan, dalam pemilihan lokasi KKN tahun ini yang menjadi bahan pertimbangan pertama adalah perihal lokasi, seperti hal nya kecamatan Tuntang yang dimana berdekatan dengan Rawa Pening. Sebagai salah satu ikonik Kabupaten Semarang, besar harapan dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat disekitarnya. Mahasiswa yang KKN diharapkan mampu memberikan dampingan kepada masyarakat terutama saat ini telah memasuki MEA. Selain itu, dalam hal ini Mahasiswa dituntut harus bisa mengimbangi pemerintah yang saat sekarang ini mencanangkan Poros Maritim ujar Suryanti.Bangun Posko IkanSementara, mahasiswa KKN UNDIP Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang berupaya melakukan pendampingan kepada masyarakat harapan kedepannya bisa menjadi UMKM, misalnya di Desa Kesongo membuat inovasi olehan lele menjadi abon, Desa Candirejo membuat bakso ikan, nugget lele dan centhol ikan didesa Rowosari dan lain sebagainya. Hal ini kedepannya dapat diteruskan dengan adanya dukungan dari pihak pemerintah sebagaimana kita ketahui bahwa tahun ini anggaran desa di alokasikan untuk pemberdayaan desa.Letak geografis bangsa ini sangat pendukung untuk perwujudan bangsa maritim. Kemudian Momentum kebangkitan bangsa dan negara menuju Poros Maritim Dunia harus kita pikul bersama guna memuluskan terwujudnya visi tersebut. Setiap kebijakan adalah stimulus untuk berkembang dalam proses pembangunan bangsa dan negara ini. Negara ini bermuka lautan nan luas, jadi mengapa jiwa ini masih membatu, kini saatnya jiwa ini menjadi jiwa bahari, tegas Suryanti.(Hendra Wiguna/hel)