Tommy: BPSDM Perhubungan Dan PT Steadfast Marine Catat Sejarah Baru

  • Oleh : an

Rabu, 17/Feb/2016 13:45 WIB


PONTIANAK (BeritaTrans.com) _ Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan bersama enam kampus pelaut di Tanah Air dan PT Steadfast Marine mencatat sejarah baru dalam pembangunan dan penguatan industri maritim nasional."Untuk kali pertama, BPSDM Perhubungan membangun kapal latih untuk taruna. Jumlah enam unit sekalian dan proyek itu dilakukan di PT Steadfast Marine, Pantianak," kata Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo,SH, M.Si saat memberikan sambutan dan menyaksikan Keel Laying atau peletakan lunas Pembangunan 6 Kapal Latih di Pontianak, Rabu (17/2/2016).Pembangunan sektor transportasi maritim Indonesia sampai 2019 mendatang sangat luar biasa. "Lebih dari 20 pelabuhan baru akan dibangun serta penambahan kapasitas dari 154 pelabuhan yang ada. Semua itu butuh SDM profesional untuk mengoperasikannya," kata Tommy, sapaan akrab dia.Selain itu, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan membangun sekitar 200 kapal, baik untuk patroli KPLP, Navigasi, kapal perintis penumpang, kapal perintis barang serta kapal ternak."Kapal-kapal tersebut, kelak harus dioperasikan oleh SDM profesional dan tangguh, terutama putra putri Indonesia sendiri. Tantangan bagi BPSDM Perhubungan dan sekolah pelaut yang dikelola untuk mendidik dan menyiapkan SDM pelaut yang tangguh itu," jelas Tommy.Oleh karena itu, menurut Tommy, langkah BPSDM Perhubungan untuk membangun enam kapal latih taruna sangat bagus. "Kapal tersebut jika semua sudah jadi dan dioperasikan, sedikitnya akan menampung sampai 600 taruna atau kadet untuk praktek laut (prala)," tandas Tommy.Kapal latih tersebut, lanjut Tommy, akan ditempatkan ditempatkan enam kampus pelaut Indonesia. Mereka itu adalah BP2IP Malahayati Aceh, STIP Jakarta, Poltekpel Surabaya, PIP Makassar, BP2IP Minahasa Selatan dan BP2IP Sorong, Papua Barat.Sudah menjadi rahasia umum, menurut Tommy, salah satu kendala bagi sekolah pelaut di dalam negeri termasuk sekolah-sekolah negeri di lingkungan BPSDM Perhubungan adalah sulitnya untuk mendapatkan kapal latih bagi taruna atau kadet. "Kita yang sekolah negeri, sulit mencari kapal untuk praktek bagi para taruna. Kesulitan serupa dan mungkin lebih parah untuk sekolah pelaut swasta di Tanah Air. Oleh karena itu, pembangunan kapal latih ini diharapkan bisa mengurangi salah satu kendala sekaligus meningkatkan kualitas diklat pelaut di Tanah Air," papar Tommy.Tommy pontiOleh karena itu, seperti dilaporkan Ketua STIP Jakarta, Pranyoto, SIP, MAP bahwa kapal latih ini akan dibangun selama 25 bulan. Jadi, akhir tahun 2017 mendatang pembangunan kapal yang dibagi menjadi tiga paket itu sudah selesai dan bisa dioperasikan."Jika kapal latih itu sudah bisa dioperasikan, akan sangat besar manfaatnya. Bukan hanya mampu menampung taruna transportasi BPSDM Perhubungan, tapi juga taruna sekolah-sekolah swasta di berbagai daerah di Indonesia," sebut Pranyoto.BPSDM Perhubungan, tambah Tommy sangat berharap pembangunan kapal latih ini selesai tepat waktu dan bisa dioperasikan dengan segera. Jangan sampai molor sehingga merugikan kita semua."Kapal latih tipe 1.200 itu sedikitnya mampu menampung 100 kadet untuk berlatih dan 100 penumpang dari masyarakat umum. Kapal tersebut juga akan difungsikan untuk melayani pelayaran ke beberapa rute perintis di Tanah Air," tegas Tommy.(helmi)

Tags :