JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tengah mengajukan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat soal ruas jalan tol dalam kota yang akan dijadikan jalan layang nonarteri. Namun pihak Kementerian belum memberikan respon, terkait keinginan pemprov DKI Jakarta soal perubahan status jalan tersebut."Kita ngajuin surat ke Kementerian PU. Ruas tol itu gak jadi kita buat tol. Dijadikan jalan arteri layang. ya tidak usah bayar tol, enak kan, ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, Jumat (19/2).Sebelumnya, Ahok membatalkan rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. Adapun proyek 6 ruas jalan tol tersebut sepanjang 69,77 kilometer. Pertama, Tol Semanan Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan investasi 9,79 triliun rupiah. Kedua, Sunter Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer dengan investasi 7,37 triliun rupiah. Ketiga, Duri Pulo Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan investasi 5,96 triliun. Keempat, Kemayoran Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer dengan investasi 6,95 triliun. Kelima, Ulujami Tanah Abang sepanjang 8,70 kilometer dengan investasi 4,25 triliun. Keenam, Pasar Minggu Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi 5,71 triliun. (kor).