Sugeng Minta Tingkatkan Simulasi Dan Perawatan Alat Keselamatan

  • Oleh : an

Selasa, 23/Feb/2016 13:54 WIB


MERAK (BeritaTrans.com) - Direktur Perkapalan dan Kepelautan (Dirkappel) Ir. Sugeng Wibowo meminta operator kapal mengefektikan perawatan alat-alat keselamatan. Keselamatan menjadi tugas dan tanggung jawab semua, baik operator, regulator maupun konsumen."Selain itu, simulasi penggunaan alat-alat keselamatan jangan tiga bulan sekali. Tapi ditingkatkan menjadi sebulan sekali. Peralatan keselamatan harus terjamin betul kelaikannya. Keselamatan adalah segalanya dan harus dijunjung tinggi. Bapak Menteri Perhubungan selalu mengingatkan kami untuk betul-betul menjaga aspek keselamayan pelayaran," kata Sugeng usai inspeksi mendadak (sidak) Kapal di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (23/2/2016).Menurutnya, alat-alat keselamatan di kapal harus sesuai dengan jumah penumpang kapal dan anak buah kapal (ABK). Bila perlu ada tambahan 10 persen dari kebutuhan riil."Seluruh alat keselamatan harus dipastikan tetap dalam kondisi prima dan bisa dioperasikan dengan baik, terutama saat kondisi darurat," jelas Sugeng di dampingi dua Marine inspector Ditkappel Capt. Ari Wibowo, M.Mar dan Capt. Dhiki Zulkarnaen.Kepada pemilik kapal KM Windu Karya Dwintya, Tigor Napitupulu, Sugeng Wibowo meminta perhatian ke alat-alat keselamatan ditingkatkan. Tigor bersama nakhoda dan kru kapal ikut mendampingi dalam proses pemeriksaan alat-alat keselamatan kapal tersebut."Tolong, alat-alat keselamatan di kapal dijaga dan ditingkatkan kualitasnya. Memang butuh biaya tambahan, tapi itu perlu untuk kita," kilah Sugeng.Dalam kapal ferry seperti di Merak, menurut Sugeng, minimal ada alat pelampung, liferaft, skoci harus ada. "Karena pelayaran jarak pendek, biasanya praktek tiga bulan sekali. Ke depan perlu difikirkan untuk ditingkatkan lagi," papar Sugeng."Tapi, alat-alat itu harus dipastikan bisa digunakan dengan baik. Saat terjadi kadaan darurat, seperti kebakaran atau tenggelam misalnya, mereka bisa digunakan dengan baik," tandas Sugeng.Dia menambahkan, kita termasuk operator kapal jangan anggap memelihara alat keselamatan sebagai investasi. Keselamatan merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak, mulai operator, regulator serta masyarakat sebagai konsumen."Semua itu bagian dari tanggung jawab kita untuk meningkatkan keselamatan sekaligus pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa," tegas Sugeng.(helmi)

Tags :