Petugas Distrik Navigasi Benoa Bertarung Dengan Maut Untuk Keselamatan Pelayaran

  • Oleh :

Sabtu, 27/Feb/2016 00:33 WIB


DENPASAR (BeritaTrans.com) - Mengoperasikan dan merawat sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) bukan persoalan gampang. Dahsyat tantangannya dan besar risiko terhadap keselamatan.Ketika ombak atau gelombang laut besar dan lokasi - lokasi berisiko terhadap keselamatan pelayaran, kapal - kapal pasti mengindarinya. "Berbeda dengan petugas navigasi. Justru mendatangani tempat - tempat dengan kondisi seperti itu karena kewajiban memperbaiki atau merawat SBNP yang ada di sana," ungkap Kepala Distrik Navigasi Benoa, Sudarwedi.IMG20150919094300 - DIMG_4934 - CDia mengemukakan fakta itu menjadi sebuah kewajiban karena lokasi sebagian lokasi SBNP berada di lokasi rtawan terhadap keselamatan pelayaran. "Dengan adanya SBNP maka menjadi tanda bagi kapal untuk menghindarinya. Bila diterjang juga maka terancam kandas atau tenggelam," ujarnya kepada BeritaTrans.com dam tabloid mingguan BeritaTrans, kemarin.IMG20150921073342 - BSedangkan tempat - tempat ganas ombak, Sudarwedi mengemukakan harus dilalui oleh kapal navigasi KN Nizam dan KN Data karena tugas mengantar petugas menara suar yang aplus tugas, sekaligus mengantar berbagai kebutuhan logistik.OLYMPUS DIGITAL CAMERA"Saat - saat memperbaiki rambu atau pelampung suar dan mengantar petugas aplus itu memang tantangannya keselamatan nyawa. Namun alhamdulillah, selalu selamat. Ini memang tugas yang harus dijalankan. Apalagi Bapak Menteri Perhubungan, Bapak Dirjen Perhubungan Laut dan Bapak Direktur Navigasi selalu mengingatkan kami untuk menjalankan tugas dengan sebaik - baiknya," ungkapnya.IMG20150920083013 -FDia mengemukakan Distrik Navigasi Benoa mengoperasikan serta merawat 16 menara suar, 96 rambu suar, 42 pelampung suar, 9 rambu siang, 2 aqnak pelampung dan 2 radar beacon, yang tersebar dari Bali hingga Nusa Tenggara Barat. (awe).

Tags :