Untuk Indonesia, Petugas Distrik Navigasi Sabang Bertaruh Nyawa

  • Oleh :

Kamis, 17/Mar/2016 08:02 WIB


SABANG (beritatrans.com) Menjadi Penjaga Menara Suar (PMS) Kantor Distrik Navigasi Kelas II Sabang, Provinsi Aceh memiliki tantangan tersendiri yang ketika diceritakan terkadang seperti kisah dongeng yang hanya ada dalam khayalan. Bagaimana tidak, cerita para PMS tersebut penuh dengan kisah perjuangan dan pengabdian kepada negara yang dibalut oleh keberanian, keuletan, dan ketabahan dalam menghadapi berbagai tantangan alam yang paling ekstrem sekalipun. Tak peduli nyawa dipertaruhkan untuk keselamatan pelayaran di kawasan perairan ujung barat Indonesia.Distrik Navigasi Kelas II Sabang memiliki wilayah kerja yang cukup luas, yakni hampir meliputi seluruh pantai Provinsi Aceh dari mulai pantai utara, barat, dan selatan. Pantai utara dan barat merupakan Selat Malaka yang menjadi salah satu selat tersibuk di dunia. Sedangkan pantai selatan merupakan Samudera Hindia yang sangat terkenal dengan keganasan gelombangnya.Sebagian besar Menara Suar, Rambu Suar, dan Pelampung Suar berada di pantai selatan Aceh atau Samudera Hindia, kata Kepala Distrik Navigasi Kelas II Sabang Abd. Rahman kepada beritatrans.com dan Tabloid Mingguan Berita Trans di Sabang, Selasa (15/3/2016).vlcsnap-error571Hingga saat ini Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang berada di bawah pengelolaan dan pengawasan Distrik Navigasi Sabang berjumlah 60 buah, terdiri dari 10 Menara Suar dan sisanya merupakan Rambu Suar dan Pelampung Suar. Ke-10 Menara Suar tersebut berada di daerah yang ekstrim. Karakteristik lokasi 10 Menara Suar ini berada di lokasi pantai yang curam berbatu, landai berbatu, dan landai berpasir. Menara Suar yang berada di lokasi pantai curam berbatu adalah Menara Suar Pulau Rondo, Pulau Klah, Ujung Seu Kee, dan Pulau Bunta. Menara Suar yang berlokasi di pantai landai berbatu adalah Menara Suar Ie Meulee, Pulau Beras, dan Ujung Pidie. Sedangkan Menara Suar yang berlokasi di pantai landai berpasir adalah Menara Suar Pulau Tinggi, Ujung Raja, dan Salaut Besar. Lokasi-lokasi menara suar tersebut ternyata memiliki karakteristik tantangan yang sama-ama ekstrim. Menara Suar Pulau Rondo, yang merupakan menara suar yang berada di pulau terluar Indonesia sebelah barat dapat dikatakan lokasi menara suar paling ekstrem diantara 4 menara suar yang berlokasi di pantai curam berbatu. vlcsnap-error572Seluruh pulaunya berpantai curam dan berdinding batu. Kapal Kelas I KN Antares tidak bisa merapat ke Pulau Rondo. Kapal perambuan buatan tahun 1998 itu harus berlabuh jauh dari bibir pantai.Untuk membawa personel dan logistik ke Menara Suar Pulau Rondo harus menggunakan sekoci, kata Rahman.Rahman mengenal betul karakteristik pulau-pulau yang menjadi tempat didirikannya Menara Suar. Sebelum mencapai jabatan orang nomor satu di Distrik Navigasi Sabang, Rahman adalah seorang PMS. Tidak kurang dari 4 tahun dia berpindah-pindah dari satu pulau ke pulau lain di wilayah kerja Distrik Navigasi Sabang untuk bertugas menjaga Menara Suar."Suka dan senang serta pahit dan getirnya menjaga Menara Suar yang dirasakan teman-teman PMS Navigasi Sabang telah saya alami. Menjadi PMS Navigasi Sabang memang penuh dengan tantangan. Bahkan yang ekstrim sekalipun," kata Rahman.Salihin, salah seorang PMS, mengamini pernyataan pimpinannya itu. "Jangan dikiran pantai landai berpasir di Ujung Raja tidak berbahaya. Meskipun landai berpasir, tetapi jarak ke bibir pantai sangat jauh sehingga menimbulkan gelombang yang susul menyusul dan seperti memiliki lidah yang sering menjungkalkan kapal sekoci kami," kata Salihin.Di daerah Ujung Raja juga banyak terdapat hewan buas mulai dari beruang, babi rusa liar, hingga ular kobra. Ujung Raja memang masih masuk dalam gugusan hutan Gunung Leuser, salah satu kawasan hutan yang masih perawan di Indonesia."Jadi kalau perahu sekoci sering terbalik dan berenang melawan arus kuat demi untuk menyelamatkan logistik yang berceceran di laut, itu sudah sangat biasa," kata Salihin.Menghadapi gelombang setinggi 5 - 6 meter pun sering para penjaga PMS Navigasi Sabang hadapi. Saking tingginya, kapal mereka bahkan seperti merayap naik meniti gelombang.1449719589934Kerja keras Salihin dan pengabdiannya kepada negara itu pernah mendapatkan penghargaan dari salah satu stasiun televisi swasta yang memberinya hadiah beribadah umroh ke tanah suci."Alhamdulillah. Hadiah yang tak disangka-sangka," tuturnya. (aliy)