Luciana: Perempuan Indonesia Juga Bisa Menjadi Pelaut

  • Oleh : an

Senin, 25/Apr/2016 15:21 WIB


SURABAYA (BeritaTrans.com) Luciana Rahmaniar adalah salah satu perwira lulusan terbaik Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya, pada wisuda besar Senin (25/4/2016). Wisuda tersebut diikuti 150 perwira dari diklat pelaut (DP) IV dan DP-V dari kampus pelaut ternama di Kota Surabaya itu.Luciana, begitu biasa disapa, berhasil menjadi wisudawan terbaik dari jurusan nautika, dengan nilai IPK 3,18. Putri kelahiran Blitar dari pasangan Agung Swasono-Sundari itu mewakili wisuda secara simbolik para perwira jurusan nautika yang dilakukan oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Wahju Satrio Utomo,SH, M.Si didampingi Direktur Poltekpel Surabaya Capt. Marihot Simanjuntak,MM.Dalam perbincangan dengan BeritaTrans.com di Kampus Poltekpel Surabaya, Luciana mengaku menjadi pelaut memang sudah menjadi cita-citanya sejak kecil. Luciana juga mendapat dukungan sepenuhnya dari kedua orang tua. Saat diterima di Poltekpel Surabaya empat tahun silam, makin kuat tekad saya untuk menjadi pelaut dan segera berlayar mengarungi lautan luas dan mengunjungi berbagai Negara di dunia, kata dia.Bagi Kartini Muda Poltekpel itu, kesetaraan gender di Indonesia sudah menjadi keniscayaan. Perjuangan RA.Kartni yang merintis menggugat kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan sudah berhasil. Termasuk di Indonesia modern sekarang. Perempuan berhak membangun karier dan masa depan, sama dan setara dengan laki-laki, sebut Luciana.Kini, perempuan Indonesia bisa berprestasi sama dan mengukir karier sama dengan kaum adam. Secara resmi, saya sudah dilantik menjadi perwira jurusan nautika. Kini tinggal mengamalkan dan kerja sehari-hari. Intinya, kaum perempuan Indonesia bisa maju dan menjalani profesi apa saja termasuk pelaut, kilah Luciana bangga.Putri Blitar itu berlayar menjadi kadet di PT Humpuss Intermoda Trans. Selama setahun, saya ikut berlayar dan berbagai daerah di Indonesia disinggahinya. Termasuk berlayar ke beberapa Negara ASEAN. Setelah itu, turun kapal dan membuat tugas akhir sambil menyelesaikan kuliah di smester VII dan VIII di Poltekpel Surabaya, tukas Luciana.Pelaut muda itu berpesan kepada sesama kaumnya, untuk tidak ragu dan bimbang. Kini hak perempuan sudah sama dengan lelaki, bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia. Menjadi pelaut pun bisa dilakukan perempuan dan saya sudah menjalaninya. Paling tidak selama menjadi kadet setahun lamanya, kilah Luciana. Ke depan, dia berharap makin banyak lagi kaum perempuan yang sekolah dan bekerja sebagai pelaut. Perempuan Indonesia harus membuktikan dia juga bisa berbuat dan berkarya, layaknya kaum Adam. Profesi peluat bisa dilakukan kaum perempuan dan sudah banyak wanita Indoensia menjadi pelaut. Justru pelaut perempuan mempunyai kelebihan yang tak bisa dilakukan kaum adam. Ini kesempatan bagi kita untuk maju dan menang, termasuk di era pasar bebas ASEAN (MAE) ini, tegas Luciana.(helmi)