Pemkot Depok Siapkan Anggaran Membeli Gerbang KRL Sendiri

  • Oleh : an

Kamis, 28/Apr/2016 08:01 WIB


DEPOK (BeritaTrans.com) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat sedang menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk membeli gerbong-gerbong kereta rel listrik (KRL) commuter line. KRL tersebut akan dioperasikan di lintas Jakarta-Bogor, sekaligus untuk menekan kemacetan lalu linta di Ibukota Jakarta.Keberadaan gerbong-gerbong itu diharapkan bisa memperbanyak jumlah rangkaian KRL commuter line untuk pemberangkatan Depok. Dalam pola perjalanan KRL, Depok masuk dalam rute perjalanan relasi Bogor.Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan, pembelian gerbong KRL merupakan bagian dari upaya Pemkot Depok membantu mengurangi kemacetan di Ibu Kota. "Salah penyebab kemacetan di Jakarta adalah banyaknya kendaraan pribadi dari kawasan penyangga, salah satunya Depok," kata Idris Abdul Shomad kepada pers di Depok, Rabu (27/4/2016).Namun, ia belum dapat memastikan apakah penggunaan anggaran untuk pembelian gerbong-gerbong KRL itu akan disetujui atau tidak.Menurut Idris, semuanya masih menunggu kajian yang dilakukan Kementerian Perhubungan. "Kajiannnya akan diperdalam oleh Kementerian Perhubungan dan juga Gubernur Jakarta di bawah komando Bapak Wakil Presiden untuk menyelesaikan konsep tadi," kilah orang nomor satu di Kota Depok itu.Sementara itu, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menyatakan masih mengkaji okupansi penumpang KRL commuter line dari stasiun-stasiun di Depok. "Karena kalau untuk pemberangkatan KRL kita harus melihat kapasitas lintas dan okupansi penumpangnya," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa.Menurut Eva, Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadilla sudah melayangkan surat ke Wali Kota Depok untuk mengadakan audiensi membahas rencana tersebut.Selain untuk membahas rencana pembelian gerbong, Eva menyebut pertemuan keduanya juga akan membahas pengembangan infrastruktur pendukung KRL wilayah Depok, yang salah satunya terkait integrasi antar moda."Kami mengapresiasi dukungan Pemkot Depok terhadap transportasi publik, khususnya KRL," tegas Eva.(rzl/tribs)