Prodi PK-PPK Ditiadakan Dari STPI

  • Oleh : an

Sabtu, 14/Mei/2016 13:17 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Rasionalisasi program pendidikan di lingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan terus dilakukan, sebagai tindak lanjut dari review kurikulum dan syllabus (kursil) di beberapa sekolah transportasi Kementerian Perhubungan. Program studi (Prodi) yang sudah tidak laku atau tak dibutuhkan pasar atai cukup dilakukan dengan kurus jangka pendek (short course) akan dihapuskan. Salah satunya prodi PK-PPK di STPI Curug, Tangerang, Banten, kata Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si menjawab BeritaTrans.com di Jakarta, Sabtu (14/5/2016).BPSDM Perhubungan, lanjut dia, menganut sistem three in one dalam pendidikan. Yaitu, rekrut, didik dan tempatkan. Sistem ini lebih dikenal dengan link and match. Jangan sampai mendidik taruna yang nanti hanya akan menjadi pengangguran. Semua prodi yang dibuka dan menerima taruna baru harus dipastikan masih dibutuhkan dunia kerja, dan belum jenuh. Jadi, taruna yang lulus nanti semua bisa terserah dunia kerja, sebut Tommy, sapaan akrab dia.Menurut Tommy, prodi PK-PPK cukup dilakukan dengan short course, bukan D-III seperti sekarang. Dengan begitu, tidak akan terjadi pemborosan uang negara, karena tidak harus mendidik mereka dalam prodi D-III. Selain itu, program PK-PPK bisa diselengggrakan di berbagai kampus seperti Balai Pendidikan dan Perlatihan Penerbangan (BPPP) Curug, Palembang, BPPP Jayapura. Bisa juga tetap dilakukan di STPI Curug, tapi cukup short course bukan D-III, jelas Tommy lagi.Sebelumnya, Kabag Adminitarsi Umum dan Rumah Tangga STPI Ahmad Bahrawi, SE, M.Sc mengatakan, pihaknya akan menjaring calon terbaik untuk beberapa program studi (prodi) yang dibuka seperti Teknik Pesawat Udara (TPU), Teknik Bangunan dan Landasan (TBL), Teknik Naerounatika Udara (TNU) Teknik Lalu Lintas Udara (TLLU) dan lainnya.Total taruna baru yang akan diterima STPI sekitar 150 orang. Nanti tergantung kebijakan pimpinan, mau mengambil satu kelas 24 orang atau 30 orang. Pihak kampus akan menyesuaikan, jelas Bahrawi kepada BeritaTrans.com di Jakarta.Tommy menambahkan, STPI Curug tahun 20916/2017 ini belum bisa membuka porodi penerbangan. Taruna penerbangan yang sudah ada di kampus sekarang harus selesai dan dilantik menjadi pilot dahulu.Paling tidak tahun 2017 mendatang baru menerima siswa penerbang lagi. Taruna penerbangan yang ada sekarang harus lulus, baru menerima siswa baru. STPI Curug juga tengah menunggu kedatangan pesawat latih untuk taruna, tegas Tommy.(helmi)