Kepala OP Priok Harapkan ALFI Juga Berperan Turunkan Biaya Logistik

  • Oleh :

Minggu, 15/Mei/2016 09:47 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - sosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) diharapkan tidak hanya memperjuangkan kepentingan bisnis anggotanya, tapi juga ikut berperan menurunkan biaya logistik. Harapan itu diungkapkan Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok, Bay M Hasani terkait dengan pembahasan tarif pergudangan pada pelayanan kargo impor berstatus Less Than Container Load (LCL) di Pelabuhan Tanjung Priok."Saya berharap," kata Bay kemarin, ALFI dapat berperan aktif membantu menurunkan cost logistic setidaknya pada tarif pelayanan kargo impor berstatus LCL. Karena selama ini banyak laporan masuk tarif layanan barang LCL ini sangat mahal, ujar Bay.Memberikan contoh, Bay mengatakan ada mahasiswa sekolah di luar negeri saat pulang hanya bawa buku dikenakan tarif sampai Rp3 juta. Kasus impor barang hanya 17 m3 dikenakan tarif sampai Rp 18 juta. Menurut catatan BeritaTrans.com dan tabloid mingguan Berita Trans, tarif layanan kargo impor status LCL ini sekarang baru tercapai kesepakatan tarif sewa gudang antara ALFI dan Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo) yaitu tarif bawah Rp 90.000 dan tarif atas Rp 125.000 /ton /m3 (cbm).Setelah itu baru akan dibahas tarif kesepakatan antara ALFI dan Gabungan Importir Nasional Seluruh Seluruh Indonesia (GINSI) untuk menentukan tarif pergudangan yang harus dibayar oleh importir atau pemilik barang.Setelah tarif pergudangan selesai baru dibahas tarif Forwarding Lokal Charges.Bay mengatakan karena tarif LCL ini bukan domain OP silakan saja asosiasi membahasnya. " Kita hanya mengimbau tarif yang dibayar importir/pemilik barang nantinya harus wajar sesuai dengan pelayanan."Karena itu Bay minta kepada asosiasi penyedia dan pengguna jasa layanan barang impor status LCL ini agar dalam menyusun komponen tarif jangan mengada ada. Komponen yang dimasukkan harus pasti memang ada pelayanannya.Kalau alasan tarif mahal , antara lain, karena banyak forwarder non anggota ALFI ikut dalam bisnis ini, bisa saja nanti OP berkoordinasi dengan KPU Bea Cukai Tanjung Priok melakukan black list terhadap Forwarder non anggota ALFI tersebut, kata Bay. (wilam)

Tags :