Adolf Tambunan: 1.273 Kapal Siap Layani Mudik Lebaran 2016

  • Oleh : an

Kamis, 19/Mei/2016 20:31 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Kementerian Perhubungan siap melayani arus mudik Lebaran 2016 dengan kapal laut. Saat ini, disiapkan 1.273 unit kapal di seluruh Indonesia yang siap melayani arus mudik dan arus baik Lebaran di berbagai daerah Indonesia.Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan siap melayani arus mudik Lebaran 2016. Untuk moda transportasi laut, sudah siap mulai H-15 sampai H+15 Lebaran. Jadi, kita siap lebih awal dan mengakhiri pelayanan paling akhir dibandingkan moda transportasi lain, kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Adolf R.Tambunan pada diskusi Merencanakan Angkutan Lebaran 2016 di Jakarta, Kamis (19/5/2016).Menurutnya, dari jumlah tersebut termasuk 26 kapal PT Pelni, 28 kapal Ro-Ro serta 1.219 unit kapal lainnya dimiliki dan dioperasikan perusahaan pelayaran swasta di Indonesia. Jumlah kapal tersebut bisa diberikan dispensasi, dengan mempertimbangkan kondisi di lapangan serta kesiapan alat-alat keselamatan di setiap kapal. Tentunya dengan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran, jelas Adolf.Prediksi awal, menurut dia, moda trransportasi laut akan mengangkut sekitar 1,6 juta penumpang. Jumlah itu naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,5 juta orang. Meski hanya naik relatif kecil, tapi Ditjen Perhubungan Laut tetap melayani dan mempersiapkan diri secara optimal, jelas Adolf.Jika ada lonjakan arus penumpang angkutan laut, menurut dia, Pemerintah bisa mengoperasikan kapal-kapal negara untuk melayani angkutan penumpang mudik ke ujuan tertentu. Dengan asumsi arus penumpang sebesar 1,6 juta orang serta persiapan sedini mungkin, kita optimis mampu melayani arus mudik dengan baik dan tetap mengutamakan keselamatan transportasi, kilah putra Batak itu lagi.Tren Penumpang Mudik Adolf Tambunan menambahkan, trend pergerakan arus mudik melalui kapal laut di Indonesia antara lain dari Kalimantan ke Jawa. Mereka itu rata-rata para pekerja dan karyawan perusahaan perkebunan di daerah Kalimantan yang akan mudik ke berbagai kota di Jawa.Ada empat pelabuhan asal pemudik di Kalimantan, yaitu Pontianak, Sampit, Kumai dan Banjarmasin. Mereka itu hendak pulang melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya, sebut Adolf.Sedang arus mudik kedua, adalah dari Kalimantan ke Sulawesi terutama Makassar dan sekitarnya. Mereka berangkat dari Pelabuhan Balikpapan dan Samarinda tujuan Pare-Pare dan Makassar Sulawesi Selatan. Sedang berikutnya adalah mudik dari Sulawesi ke Jawa, terutama dari Pelabuhan Makassar ke Tanjung Perak, Surabaya. Daerah ini merupakan penyumpang pemudik dengan kapal laut yang cukup besar di Indonesia, papar Adolf.TKI Asal Malaysia dan SingapuraSementara, arus mudik dengan kapal laut dari luar negeri, terutama para tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia dan Singapura kebanyakan melalui Batam dan Bintan tujuan ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan sebagian lainnya ke Semarang dan Surabaya.Para TKI yang hendak mudik melalui Batam dan Bintan ini biasanya menggunakan kapal laut, karena harganya relatih lebih murah. Untuk melayani mereka TKI yang hendak pulang itu, kebanyakan menggunakan kapal-kapal Pelni. Mereka adalah kapal-kapal besar dan relatif baik dan dipastikan semua dalam kondisi prima dan laik laut, terang Adolf lagi.Mantan Sekretaris Balitbang Perhubungan itu menambahkan, jika memang ada permintaan lebih untuk mudik dengan kapal laut, akan dilakukan rerouting terhadap kapal-kapal Pelni. Kapal-kapal yang melayani rute tertentu dan relatif kecil penumpangnya akan dialihkan ke daerah yang banyak penumpang, terutama warga masyarakat yang hendak pulang kampung merayakan Lebaran di Jawa. Warga masyarakat termsuk TKI yang akan pulang dengan kapal laut tetap dilayani dengan baik dan optimal. Prinsipnya, pemerintah siap melayani arus mudik dengan kapal laut dengan tetap mengutamakan keselamatan pelayaran, tegas Adolf. (helmi)