Capt. Sahattua Tantang Mahasiswa UI Tulis Skripsi Tentang Syahbandar Tanjung Priok

  • Oleh : an

Rabu, 25/Mei/2016 19:23 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Kepala Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok Capt. Sahattua P.Simatupang, MM, M.Hum menantang mahasiswa Faktustas Teknik (FT) Perkapalan Universitas Indonesia (UI) Jakarta untuk menciptakan inovasi baru guna meningkatkan pelayanan dan modernisasi pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Paling tidak menulis skripsi yang mengangkat kondisi riil di pelabuhan terbesar di Tanah Air itu. Banyak judul skripsi bisa diangkat dari beragam masalah di Pelabuhan Tanjung Priok, kata Capt. Sahattua saat memberikan presentasi mahasiswa FT Perkapalan UI di Aua Divisi Kepanduan Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (25/5/2016).Setelah kunjungan ke Syahbandar Tanjung Priok dilanjutkan kunjungan ke lapangan, lanjut Capt. Sahattua, hendaknya bisa memberi nuansa baru bahkan tantangan bagi mahasiswa untuk meneliti bahkan menghasilkan inovasi baru untuk perbaikan pelayanan dan modernisasi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Setelah keluar dari pelabuhan dan banyak menyaksikan kondisi riil di Pelabuhan Tanjung Priok, paling tidak muncul ide dan kepedulian para mahasiswa untuk ikut memajukan pelabuhan terbesar di Indonesia itu. Saat ini, lebih dari 80 % arus barang ekspor dan impor nasional melalui Pelabuhan Tanjung Priok.Pelabuhan Tanjung Priok harus dibangun lebih baik, maju dan terintegrasi dengan moda transportasi lain sehingga mampu memberikan nilai tambah besar pada bangsa dan negara. Menurunkan biaya logistik, bahkan mampu membuka lapangan kerja baru di Tanah Air, jelas Capt. Sahattua.Banyak topik yang bisa diteliti dan dikembangkan para mahasiswa FT Perkapalan UI. Mahasiswa UI dengan nama besarnya dan sejarah perjuangan yang panjang hendaknya bisa berbuat yang lebih baik lagi untuk bangsa dan negara. Paling tidak, meneliti dan menyusun skripsi berangkat dari kasus-akasus aktual di Pelabuhan Tanjung Priok, Bisa dari sisi perkapalan, kepelabuhan, bongkar muat dan lainnya. Apa kapal yang paling besar masuk, aman jenis mesinnya dan yang paling banyak bermasalah kapal yang mana, sebut Capt. Sahattua memeberikan contoh.Dalam kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok tersebut, menurut Capt. Sahattua, mahasiswa sengajak diajak dari baling paling jelek dan miskin fasilitas, kemudian yang lebih baik sampai terminal JICT yang maju dan modern. "Mereka datang ke Pelabuhan Tanjung Priok bukan hanya tahu sepotong-sepotong, tapi ada gambarang menyeluruh mengenai kondisi dan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta," papar dia menjawab BeritaTrans.com di Jakarta, Rabu (25/5/2016).Capt. sahattua rame2Jika kondisi aktual di Pelabuhan Tanjung Priok diteliti secara ilmiah, kemudian ada kesimpulan sekaligus rekomendasinya bisa disampaikan ke pihak berwenang. Bidang kepelabuhanan dan pelayaran, rekomendasikan bisa disampaikan ke Kementerian Perhubungan, INSA, APBMI, ALFI dan lainnya. Sedang dari sisi perkapalan, rekomendasi bisa disampaikan ke Kementerian perindustrian, sehingga hasilnya lebih bermanfaat dan tepat guna bagi bangsa ini, terang Sahattua.Kita tunggu kerja besar mahasiswa UI, khususnya FT Perkapalan. Selain itu juga Marine Centre yang dipimpin Sunaryo, Ph.D yang juga dosen pembimbing di FT perkapalan UI, urai Capt. Sahattua.Sementara, Direktur Marine Centre Sunaryo, Ph.D menyambut positif tawaran dan tangan Capt. Sahattua agat meneliti dan menulis skripsi dan kondisi aktual di Pelabuhan Tanjung Priok. Ide yang bagus dan layak disambut positif khususnya mahasiswa FT Perkapalan UI. Kita akan berusaha menjadi yang terbaik bagi Indonesia ke depan, kata staf pengajat FT UI itu lagi. FT Perkapalan UI bersama ITB dan UGM pernah mendapatkan tugas untuk menggarap proyek reformasi kepelabuhanan. FT Perkapalan UI juga pernah mendapat tugas untuk mengembangan proyek kepelabuhanan di zaman Dirut IPC dijabat RJ Lino. Kita terima tawaran ini dan civitas academika FT perkapala UI siap memberikan yang terbaik untuk negeri ini, tegas Sunaryo.(helmi)