Erani Yustika: Sudah Waktunya Pemerintah Bergandengan Tangan Sejahterakan Desa

  • Oleh : an

Rabu, 15/Jun/2016 05:08 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Sudah sangat lama warga desa menunggu untuk sejahtera. Apalagi selama ini, warga desa selalu berhadapan dengan situasi dan kondisi yang amat dramatis dan miris. Padahal, desa-desa di Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa dan bisa diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.Satu dari sekian banyak hal yang harus kita urus di desa adalah menghadirkan kesejahteraan. Karena itulah, dalam memanfaatkan momentum pembangunan masyarakat desa, ada beberapa hal yang harus kita kawal. Salah satunya adalah, bagaimana kita bisa menumbuhkan kembali geliat ekonomi perdesaan, ungkap Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Ahmad Erani Yustika pada acara Focus Group Discussion bertajuk Penyusunan SOP Pengelolaan Keuangan Mikro Desa, yang digelar Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa, Ditjen PPM, Kementerian Desa PDTT di Jakarta, Selasa (14/6/2016).Erani mengungkapkan, kondisi masyarakat desa, sampai sekarang masih sangat miris. Bahkan, sebagian di antaranya sudah sangat dramatis. Kita sering dengar, mereka bunuh diri karena panen yang gagal, tidak bisa melaut, PHK, dan macam-macam. Itu peristiwa yang sangat dramatis. Hal ini terjadi sampai hari ini, ungkap Erani.Menurut Erani, jika pemerintah tidak berada di garis terdepan untuk mencegah terulangnya kembali situasi dan kondisi seperti itu, maka akan berbuah dosa. Bukan hanya dosa dalam arti ruhaniah, tapi juga merupakan dosa moral.Kita ini berada di lapis atas yang diberi hampir semua sumber daya. Mulai dari pendidikan, sumber dana, sampai otoritas. Kita golongan yang punya kewenangan untuk melakukan perubahan. Kita bisa menjadi imam untuk melakukan perubahan, tandasnya.Memang, kata Erani, hal itu cukup rumit dan terjal. Namun, semua pihak juga tahu, di sinilah letaknya seluruh komponen bisa bergandengan tangan, untuk melaksanakan tanggungjawab itu, secara baik, tahap demi tahap.Pendek kata, salah satu yang berpengaruh adalah sektor keuangan. Dia adalah urat nadi, darah, yang mengalirkan ekonomi. Kemajuan seuatu negara, tergantung sektor keuangan, tukas Erani dalam siaran pers kepada BeritaTrans.com.Erani mencontohkan, Singapura, Malaysia, dan Thailand bisa maju karena rasio sektor keuangan Singapura mencapai 200% dari PDB-nya. Begitu juga Malaysia dan Thailand yang mencapai 110% dari PDB mereka. Anggaran sektor keuangan lebih besar dari ukuran ekonomi. Adapun Indonesia, hanya mampu berada di angka 35%.Kemudian, untuk meningkatkan prosentasi itu, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) menetapkan level suku bunga yang bisa menarik investor. Dampaknya, banyak negara yang ingin masuk ke Indonesia. Tapi di pihak lain, ini menjadi beban. Itu situasi level nasional. Di desa, keadaannya jauh lebih mengerikan, tandas Erani.(helmi)