OP dan Syahbandar Tanjung Priok Waspadai Barang Bawaan Penumpang Dengan Pemeriksaan Ketat

  • Oleh : an

Rabu, 22/Jun/2016 13:56 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Aparat pemerintah di Pelabuhan Tanjung Priok khususnya Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok mengefektikan pengawasan dan pemeriksaan penumpang kapal dan barang-barang bawaannya. Pemerintah harus memastikan, seluruh penumpang kapal laut dan barang bawaannya di Pelabuhan Tanjung Priok dilayani dengan baik.Barang bawaan penumpang inilah yang paling berat dilayani dan berpotensi memicu masalah. Apalagi penumpang tujuan kawasan timur Indonesia (KTI) khususnya Ambol dan Ternate,kata Kepala Otoritas Pelabuyan Tanjung Priok Jakarta Drs. Bay M.Hasani saat di konfirmasi BeritaTrans.com di Jakarta, kemarin.Dikatakan, banyak penumpang sering memaksakan kehendak agar barang bawaannya bisa dibawah masuk ke kabin. Padahal, sesuai ketentuan ada aturan, bahwa barang bawaan maksimal 30 kg yang gratis. Tapi, banyak penumpang membawa barang-barang dalam jumlah besar, biasanya barang dagangan asal Pasar Tanah Abang atau Pasar Pagi Mangga Dua yang dibawa masuk ke kabin. Barang tersebut selayaknya masuk ke palka dan ada biaya transportasinya, jelas Bay Hasani.Selanjutnya, Bay juga mendesak manajemen Pelni untuk bisa menyikapi realitas di lapangan itu dengan baik, aman dan tidak melanggar aturan keselamatan. Yang pasti, penumpang kapal Pelni berikut barang bawaanya harus terangkut dan dilayani dengan baik. Di sisi lain, aturan terkait jenis dan muatan kapal juga harus dipenuhi. Pelni adalah operator kapal penumpang,tandas Bay.Jika perlu, menurut alumni AIP Jakarta itu, Pelni bisa memodifikasi satu palka atau deck khusus untuk mengangkut barang-barang bawaan penumpang yang melebihi batas barang tentengan seberat 3o kg. Jadi, penumpang dan barang bawaannya bisa berangkat bersamaan dan biayanya tentu yang kompetetitf. Pelni sebagai BUMN tentunya seharusnya bisa menjadi contoh bagi operator kapal lainnya, kilah Bay.Capt. Sahattua tunjuk buoyTerapkan Aturan Keselamatan KetatDi tempat terpisah, Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok Capt. Sahattua P.Simatupang menambahkan, pihaknya akan menerapkan aturan keselamatan secara ketat pada setiap kapal penumpang yang datang atau meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok. Keselamatan adalah mutlak dan nomor satu untuk dipenuhi dalam bisnis jasa transportasi.ntuk menyikapi makin banyaknya barang bawaan penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, termasuk mereka yang menumpang kapal Pelni tetap akan diperiksa. Calon penumpang datang harus melakukan check in, kemudian didata dan dicocokkan barang bawaannya untuk mendapatkan boarding pass. Selanjutnya dperiksa kembali melalui x-ray dan jika lolos baru boleh masuk kapal. Itupun akan kembai diperiksa sebelum penumpang masuk kapal,jelas Capt. Sahattua.Pemeriksaan secara ketat bahkan sampai tiga kali, menurut Capt. Sahattua dimaksudkan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) akan diberikan jika kapal laik laut dan penumpang serta barang-barangnya ditangani dengan baik. Jadi, diharapkan tidak memicu masalah lain di perjalanan nanti, kilah putra Batak tersebut.Kasus-kasus penumpang kapal yang overload seperti KM. Tilongkabila yang tak diizinkan berlayar oleh KSOP Makassar Marwansyah, SH, MH harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kapal jangan sampai overload, jangan akan manipulasi dengan manifest atau data penumpang kapal dan lainnya. Kapal-kapal penumpang untuk warga mudik Lebaran 2016 harus dipastikan laik operasi dan dioperasikan dengan cara-cara yang benar pula,tegas Capt. Sahattua.(helmi)