Puskepi: Jelang Lebaran, Pertamina Harus Siapkan Antisipasi Peningkatkan Konsumsi BBM

  • Oleh : an

Rabu, 22/Jun/2016 07:05 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Pengamat migas dan Direktur Puskepi Sofyano Zakaria meminta PT Pertamina (Persero) mencermati dan menyiapkan antisipasi lonjakan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) menjelang arus mudik Lebaran 2016. Bisa dipastikan, akan terjadi peningkatan konsumsi BBM menjelang dan selama arus mudik Lebaran tahun 2016 mendatang.Pertamina harus tetap menjaga kuota BBM subsidi tahun 2016, karena itu perintah UU APBN. Tapi, pasokan BBM ke masyarakat harus tetap normal, terutama saat arus mudik Lebaran mendatang, kata Sofyano menjawab BeritaTrans.com di Jakarta, Rabu (22/6/2016).Maka solusinya adalah dengan menyiapkan BBM nonsubsidi selama arus mudik Lebaran nanti. Dengan begitu, tak sampai terjadi kelangkaan BBM terutama menjelang Lebaran. Seluruh jalur mudik Lebaran terlebih di lintas Jawa harus disipkan pasokan dan distribusi BBM yang cukup dan merata. Dengan begitu, masyarakat tetap bisa mendapatkan BBM sesuai kebutuhan dengan harga yang wajar, sebut Sofyano.Kendati begitu, menurut dia, kasus-kasus kelangkaan BBM terutama di jalur mudik tidak akan terlalu parah. Saat ini, makin banyak alternatif BBM yang bisa didapatkan masyarakat bahkan sampai ke pelosok desa sekalipun. Kalau BBM subsidi memang harus diatur sedemikian rupa. Jangan sampai melebihi kuota, karena melanggar UU.Tapi, BBM nonsubsidi tak boleh dibatasi. Kini kesadaran masyarakat makin tinggi untuk tidak berebut menggunakan BBM subsidi. Jadi mudik nanti, kita yakin tak sampai terjadi kelangkaan. Stok BBM tinggi dan masyarakat tinggal pilih sesuai kemampuan dan seleranya, tanfas Sofyano.Sementara, manajemen PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, akan mengamankan stok bahan bakar minyak (BBM) jelang Lebaran. Dipastikan, masyarakat tidak kesulitan memperoleh BBM.Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan akan menjaga stok BBM selama 18-20 hari pada bulan ini. Sehingga, dapat mengantisipasi lonjakan permintaan. "Stok sampai saat ini kita selalu jaga antara 18-20 hari. Saya kira itu posisi aman," ujarnya di Jakarta.Pertamina juga melakukan antisipasi naiknya permintaan BBM sepekan sebelum dan setelah Lebaran. Pada periode itu biasanya ada kenaikan konsumsi sebesar 15%-20%."Dan kita juga sudah antisipasi pada saat H-7 dan H+7. Itu ada kenaikan sekitar 15% sampai 20%, itu kita sudah siapkan dengan posisi stok itu selalu 18-20 hari," katanya.Sementara, lanjut Dwi, akan ada pengalihan keuntungan dari beberapa produk Pertamina akibat subsidi BBM jenis solar yang dipangkas. Perusahaan berkomitmen tidak ada menaikkan harga solar sampai September."Jadi, kalau kita lihat dengan subsidi Rp500 itu paling tidak sampai September. Keuntungan tahun lalu itu selalu cross subsidi situasi sesudahnya. Kita sudah komitmen sampai September tidak ada kenaikan harga," pungkas Dwi Sutjipto.(helmi)