Syahbandar Sunda Kelapa Ajak Stakeholder Perkuat Sinergi

  • Oleh :

Rabu, 22/Jun/2016 08:24 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Syahbandar Pelabuhan Sunda Kelapa Letnan Kolonel Marinir Benyamin Ginting mengajak seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder di Pelabuhan Sunda Kelapa untuk memperkuat sinergi dan kebersamaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa pelabuhan.Demikian disampaikan Benyamin Ginting dalam sambutan acara Buka Puasa Bersama dan santunan anak yatim di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (21/6/2016) kemarin."Saya sengaja berdiri di atas panggung ini bertiga. Sebelah kanan saya Bapak Dwi Haribowo Wakapolsek Sunda Kelapa dan sebelah kiri saya Bapak Julian Tarigan GM PT Pelindo II Sunda Kelapa. Kami bertiga inilah yang mewarnai Pelabuhan Sunda Kelapa," kata Benyamin Ginting.Ia mengatakan, KSOP Sunda Kelapa tidak bisa berjalan sendiri untuk mengelola pelabuhan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi ini. Membutuhkan sinergitas, kerjasama, dan kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan yang ada di Pelabuhan Sunda Kelapa."KSOP, kepolisian, dan Pelindo II, serta stakeholder lainnya termasuk para pengusaha, koperasi, dan asosiasi, harus bahu membahu menciptakan Pelabuhan Sunda Kelapa yang aman, nyaman, dan transparan dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya.Pada kesempatan itu, Benyamin Ginting kembali menegaskan bahwa jangan main-main dengan aspek keselamatan. Para pengusaha yang beroperasi di Pelabuhan Sunda Kelapa, khususnya pengusaha pelayaran jangan pernah tawar menawar dengan aspek keselamatan."Sebab bagi KSOP Sunda Kelapa, keselamatan pelayaran adalah harga mati. Jangan ditawar-tawar," tuturnya.Hal itu menurutnya sesuai instruksi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan perintah Direktur Jenderal Perhubungan Laut Ir. A Tonny Budiono, MM, agar setiap UPT mengawasi dan menegakkan betul aspek keselamatan pelayaran."Bapak Menteri Perhubungan selalu menekankan bahwa lebih baik tidak berangkat dari pada tidak pernah tiba ke tujuan. Itu sudah menjadi moto kami di Perhubungan," kata Benyamin Ginting. (aliy)