BPSDM Perhubungan Pindahkan Taruna OP Plus Ke Daerah Pasca Lebaran

  • Oleh : an

Minggu, 03/Jul/2016 06:45 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) Badan Pengembangan SDM Perhubungan akan memindahkan taruna dan taruni Officer Plus (OP) tahun 2015 ke beberapa kampus di luar Jawa pasca Lebaran 2016. Paling tidak, tahun ajaran baru 2016/2017 mendatang, mereka sudah di kampus yang baru dan melanjutkan proses pendidikan dan latihan (diklat) di sana.Demikian disampaikan Kepala BPSDM Perhubungan Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si saat dikonfirmasi BeritaTrans.com di Jakarta, Minggu (3/7/2016). Menurutnya, taruna OP tahun 2015 selama ini ada 90 orang dari tiga program studi (prodi) yaitu Nautika, Teknika dan KALK. Mereka direkrut tahun 2015 lalu dan kini menjalani diklat di Kampus STIP Jakarta.Sesuai rencana, taruna Prodi Nautika akan dipindah BP2IP Sorong, Papua Barat. Taruna Prodi Teknika akan dindah ke BP2IP Malahayati, Aceh Besar masing-masing 30 orang. Sedang taruna Prodi KALK akan dibagi menjadi dua, masing-masing di PIP Semarang dan PIP Makassar, Sulawesi Selatan, kata Tommy, sapaan akrab dia.Dia menambahkan, taruna program OP Plus direkrut sejak awal untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Mereka sudah menandatangani kontrak siap bekerja dan ditempat dimana saja sesuai kebutuhan negara, khususnya Kementerian Perhubungan.Pemindahan taruna OP Plus ke berbagai kampus di luar Jawa adalah dalam rangka memperkuat dan memperteguh NKRI. Mereka harus mampu menjadi penjaga dan memperteguh sekaligus merekatkan NKRI. Indonesia itu bukan hanya di Jawa atau daerah lain yang sudah maju. Tapi, masih banyak daerah lain yang perlu sentuhan tangan-tangan terampil untuk membangun dan mengejar ketertinggalan dengan daerah Indonesia lainnya, sebut Tommy.Taruna OP Plus itu sekolah dengan biaya atau beasiswa penuh dari negara. Mereka sejak awal sudah menerima fasilitas diklat gratis, bahkan mendapatkan uang saku dari negara. Konsekuensinya, mereka harus siap menerima tugas dan mau ditempatkan dimanapun wilayah negeri ini, papar Tommy.Sekali menjadi taruna pelaut, menurut dia, harus sudah mempunyai frame work yang jelas. Tugas dan tantangan menjadi pelaut itu memang berat, termasuk siap hidup di kapal atau daerah terpencil jauh dari keluarga, teman dan sahabat. Tapi, itulah bagian dari pengabdian sebagai aparatur pemerintah. Ini tugas mulia dari negara yang harus siap diterima dan dijalankan dengan baik, terang Tommy.Selain itu, menurut Tommy, pilihan memindahkan taruna OP Plus ke Aceh, Sorong, Makasar serta Semarang karena di kampus itu ada senior mereka peserta OP 60. Mereka harus bisa meniru kesuksesnya seniornya, bila perlu lebih hebat dari dia.Sebaliknya, saya sdah pesan pada mantan peserta OP 60 untuk mendidik dan membimbing adik-adiknya yang akan segera dikirim ke daerah. Kita harus pastikan, seluruh taruna OP Plus sukses belajar dan mampu mengabdi kepada negeri ini dengan lebih baik, tegas mantan Staf Ahli Menhub itu.(helmi)