H-2 Masih Ditemukan Pelanggaran Bus AKAP di Dua Terminal

  • Oleh : Naomy

Senin, 04/Jul/2016 16:32 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - H-2 Lebaran, saat puncak arus mudik terjadi, masih saja ditemukan pelanggaran yang dilakukan bus AKAP. Hal itu terungkap saat Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga meninjau dua terminal yakni Kalideres dan Poris Plawad.Menurut Elly, ada empat pelanggaran yang ditemui di terminal Kalideres, seperti misalnya Bus Basuma Jaya Jurusan Lampung yang tetap menjual tiket padahal tidak laik jalan lantaran kaca depan pecah, speedo meter mati, dan rem tangan tidak berfungsi."Terpaksa dihentikan untuk tidak beroperasi, padahal penumpang sudah membeli tiket dan berada di dalam bus. Otomatis mereka harus pindah ke bus pengganti," jelas Elly di Jakarta, Senin (4/7/2016).Selanjutnya, terjadi pelanggaran tarif AKAP ekonomi tujuan Kalideres - Pakuan Sumsel, dimana tarif batas atas seharusnya Rp120.000 (Jakarta - Palembang) tapi yang terjadi tiket dijual Rp280.000.Selain itu, PO Ladas tidak memberitahukan jam keberangkatan sehingga Penumpang menunggu tanpa kepastian. Ditambah lagi bus juga tidak laik jalan karena ban belakangnya rusak, speedometer mati, dan rem tangan tidak berfungsi."Di Kalideres juga satu pengemudi dilarang berangkat setelah diketahui hasil tensi darahnya, tinggi dan dapat membahayakan keselamatan," tutur Elly.Sementara itu, di terminal Poris Plawad, Elly menemukan kelalaian petugas terminal yang nampak tidak menjaga terminalnya dengan baik."Ada bus yang tak laik jalan, masih dibiarkan berangkat. Malah mengangkut motor segala di dalam bus", kata Elly sambil menyuruh tim BPTJ untuk menurunkan motor dan mengandangkan bus jurusan Bengkulu yang tak laik jalan tersebut.Selain itu, ada pula bus jurusan Padang kelas ekonomi dan tiketnya dijual tiket lebih mahal dari harga tarif batas atas yang telah ditentukan. Mereka menjual tiket dengan harga yang kelebihan Rp.170.000/orang. "Semua telah kami catat kejadiannya dan akan kami cabut izinnya bila tidak ada penyelesaian," tegas Elly.Saat peninjauan, Kepala Terminal menurut Elly juga tidak di tempat, padahal kondisinya sedang ramai. Hanya ada satu petugas yang kemudian menghilang.Untuk keteledoran yang dilakukan pihak terminal ini, Elly telah menuliskan pesan kepada Kadishub Kota Tangerang untuk menjadi perhatian dan menyampaikan penyimpangan-penyimpangan yang ditemuinya di Terminal Poris Plawad."Masalah terminal ini memang sudah sangat kompleks. Perlu penataan yang serius. Kedepan seharusnya tak boleh ada keteledoran seperti ini lagi," pungkas Elly. (omy)