Lagi Lebaran, Penumpang Ngaku Bawa Bom, Akibatnya Penerbangan Wings Air Ditunda

  • Oleh :

Kamis, 07/Jul/2016 07:32 WIB


BANDARLAMPUNG (BeritaTrans.com) - Bandara Raden Inten II Lampung Selatan, saat Lebaran, Rabu (6/7) sore sekitar pukul 14.35 Wib mendadak heboh. Pasalnya, seorang penumpang pesawat Wings Air tujuan Lampung-Palembang diamankan petugas bandara lantaran bercanda membawa bom di tasnya.Akibat calon penumpang yang juga oknum anggota TNI AD Lampung itu, penerbangan pesawat tersebut terpaksa ditunda (delay) sekitar 30 menit dari jadwal keberangkatan pukul 14.15 wib. Petugas Gegana Brimobda Lampung dan Provost TNI AD langsung turun untuk menyisir sudut pesawat. "Penumpang yang bercanda bawa bom itu langsung diamankan kemudian diserahkan ke TNI AU," ucap Humas Bandara Raden Inten II Wahyu Arya Sakti seperti dikutip dari Radar Lampung (Jawa Pos Group). Menurut Wahyu Arya, kejadian itu berawal dari penumpang bernama Budi, 20, warga Lampung bercanda dengan temannya yang duduk di sebelahnya.Saat itu teman Budi menanyakan tas kamu kok besar dan berat banget. Isinya pakian atau bom? tanya teman Budi. Saat itu dengan tenang Budi menjawab Ya, saya bawa bom. Pramugari yang mendengarnya, lalu bergegas melaporkan pembicaraan dua penumpang tersebut kepada pilot. Tak mau kecolongan, pilot menghubungi pihak keamanan bandara, ujarnya.Lanjut Wahyu, setelah petugas masuk ke pesawat tas besar milik Budi diamankan dan dibawa Gegana. Seluruh penumpang pun diminta turun. Tas hitam tersebut di bawa ke areal parkiran bandara. Ketegangan makin menjadi, tak mau ambil resiko Tim Gegana langsung mensterilkan areal parkir radius 8 meter dan meledakan tas ransel hitam tersebut. Ternyata tas tersebut berisi pakaian, kue, ikat pinggang, parfum dan minuman kaleng, ucapnya.Petugas keamanan bandara dari TNI AU Letda Mikhael Simanjuntak menambahkan, Budi sudah diperiksa Provost dan sampai semalam masih dimintai keterangan di Denpom TNI AD di Bandarlampung. Sedangkan teman Budi sudah melanjutkan perjalanan ke Palembang dan tak diperiksa. (Jpnn).

Tags :