Kasus Brebes Akumulasi Kesalahan Kolektif Kelola Transportasi

  • Oleh :

Sabtu, 09/Jul/2016 18:37 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Angka kecelakaan dan korban tewas selama mudik Lebaran 2016 turun dibandingkan tahun 2015. Penurunan ini memperlihatkan bahwa pemerintah bersungguh-sungguh dalam merencanakan dan melayani pemudik Lebaran.Pakar transportasi Djoko Setijowarno mengemukakan sata Korlantas Polri memperlihatkan saat arus mudik, angka kecelakaan tahun 2015 sebanyak 1.022 kejadian, sedangkan tahun 2016 sebanyak 856 kejadian atau turun 16%. Korban meninggal dunia sebanyak 175 orang pada tahun 2016, sedangkan tahun 2015 sebanyak 229 orang atau turun 25%. Magister Teknik Program Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik Sipil Pascasarjana ITB Bandung itu mengemukakan tampaknya tercapai tujuan pemerintah dalam menekan angka kecelakaan dan korban jiawa tercapai walaupun dipengaruhi karena kondidi macet dan laju kecepatan kendaraan rendah rendah. Mengenai kemacetan, dia mengutarakan terjadinya kemacetan berkepanjangan ketika mudik lebaran, tidak dapat kesalahan ditimpakan kepada Kemenhub. "Ini adalah akumulasi kesalahan selama ini dalam mengelola transportasi nasional, regional dan lokal. Masih selalu beranggapan jika prasarana jalan disediakan, urusan macet pasti beres. Namun justru makin bertambah prasarana jalan, makin sering dan lekas terjadi kemacetan," tuturnya.Selain itu, memburu layanan transportasi umum yang humanis baru wacana. Hampir semua kementerian atau setingkatnya punya andil dalam menyediakan transportasi umum yang sehat. Bappenas, Kepolisian, BI, Kemenkeu, Kemenperin, Kemendagri, Kemendag, Kemen. Pariwisata dan Industri Kreatif, Kemen. PUPERA, Kementrian Desa dan Transmigrasi, Kementrian Tenaga Kerja, Kementrian LH dan Kehutanan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, Kementrian PPA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Ristek dan Dikti adalah sederet instansi pemerintah yang harys duduk bersama mendiskusikan agar daoat terwujud transportasi umum yang sehat. "Presiden yang harus mengkoordinasi ini. Kemenhub hanya kebagian urus dan keluarkan regulasi serta pengawasan terbentuknya transportasi yang berkelanjutan," tegasnya.Dia menegaskan peluang untuk menambah kapasitas transportasi umum masih cukup besar. Tinggal bagaiamana pemerintah melihat ini sebagai peluang bagus untuk musim Lebaran mendatang. Jika dapat diberangkan stprtiap 30 menit dalam sehari 20 jam untuk 7 hari sebelum Lebaran maka moda KA dapat angkut sekitar 1 juta pemudik. Cara ini dapat kurangi 100 ribu pengguna kendaraan pribadi. "Tentunya sudah perhitungkan window time, aspek pemeliharaan, kesiapan perlintasan sebidang, kesiapan SDM, kemampuan emplasemen di setiap stasiun yang akan disinggahi," jelasnya.TAK MENJAMINDjoko mengutarakan percepatan pembangunan Tol Trans Jawa tidak menjamin arus mudik akan semakin lancar. Tapi yang jelas penjualan kendaraan roda 4 kian pesat. Sudah terbukti semakin meningkat setiap tahun, mesti secara total kepemilijan kendaraan di Indonesia terhadap jumlah penduduk masih lebh rendah dibandingkan negara lain. Masalahnya, dia menuturkan besar kepemilikan ada di Pulau Jawa dan di kawasan perkotaan seperti Jabodetabek yang secara ekonomi warganya lebih baik dibandingkan daerah lain di Indonesia. (helmi).

Tags :