Fasilitas Pelabuhan Buton Riau Memprihatinkan

  • Oleh :

Senin, 18/Jul/2016 11:23 WIB


SIAK (BeritaTrans.com) - Fasilitas Pelabuhan Buton, Riau, yang memprihatinkan banyak dikeluhkan masyarakat saat arus balik Hari Raya Idul Fitri 1437 H.Fasilitas pelabuhan ini masih banyak kekurangan. Seperti, pelayanan karcis yang kurang, kamar kecil atau WC yang tidak memiliki penerangan atau bau, ruangan tunggu yang pengap karena kurangannya kipas angin dan kebersihan terminal tersebut yang terkesan kurang diperhatikan, sehingga banyak sampah berserakan di ruang tunggu maupun di luar ruang tunggu."Kami sudah menunggu dari pagi sampai siang, namun karcis atau tiket kapal yang menuju ke Balai Karimun belum kami dapatkan, kata petugas sudah habis tiketnya dan kami disuruh menunggu di sini hingga sampai sekarang," kata Yuni, pemudik yang hendak menyeberang ke Balai Karimun bersama keluargannya.Ketika ditanya berapa ongkos tiket dari buton ke Balai Karimun, ia menjawab Rp230.000. "Per orang tanpa bawa barang kami dikenakan Rp230.000, tapi sayang tiketnya habis. Kalau buat kami ongkos mahal tidak masalah, yang penting kami sekeluarga tidak menunggu terlalu lama di ruangan tunggu yang pengap dan kotor," ungkapnya seperti dikutip okezone.Hal senada juga diungkapkan Yusmanto, pemudik yang hendak menuju ke Batam. Ia mengatakan, sangat kurang nyaman berlama-lama di ruang tunggu yang pengap dan kurangnya fasilitas."Kami di ruang tunggu merasa gerah dan kurang nyaman menunggu terlalu lama, tapi mau bagaimana lagi mau menunggu di luar panas, tempat tunggu yang lainnya juga tidak ada, jadi terpaksa menahan disini sampai kami dipanggil," ungkapnya dengan bercucuran keringat di keningnya.Sebenarnya, kata Khaidir, Pelabuhan Tanjung Buton itu ramainya pas hari-hari tertentu dan ada tiga musim yang ramai di pelabuhan tersebut. Di antaranya, musim Hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru dan Hari Natal."Jadi menurut kami untuk pelabuhan ini tidak perlu lagi dibesarkan, karena ruangan tunggu sudah cukup untuk menampung pemudik, jadi tinggal fasilitas lainnya saja yang harus diperbaiki," jelasnya.Pantauan di lapangan, pemudik berdesak-desakan di ruangan tunggu yang pengap karena kurangnya fasilitas kipas angin, kamar kecil atau WC bau serta tidak ada lampu dan hanya mengunakan lilin, sampah-sampah berserakan di ruang tunggu jadi terlihat kumuh. Para pemudik berharap pemerintah agar lebih memperhatikan keadaan Pelabuhan Nasional Tanjung Buton. (lia).

Tags :