Permintaan Meningkat, Produsen Kapal Di Indramayu Kesulitan Bahan Baku

  • Oleh :

Jum'at, 29/Jul/2016 20:03 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Produksi kapal nelayan besar di Desa Karangsong, Kecamatan Karangsong, Kabupaten Indramayu dalam dua tahun terakhir meningkat. Tingginya permintaan pembuatan kapal nelayan diatas 30 GT (gross ton) tidak diimbangi dengan harga dan ketersediaan bahan baku kayu.Sebelum pindah ke (desa) Karangsong, produksi kapal nelayan dilakukan di (desa) Brondong dan hanya ukuran kecil serta sedang. Pada akhir tahun 2012 pindah ke Karangsong yang letaknya di seberang Brondong dan mulai memproduksi kapal ukuran besar, terang Maedi salah seorang bandar kapal Karangsong, Rabu, 27 Juli 2016.Bersamaan dengan kepindahan itu, permintaan kapal mengalami peningkatan. "Namun permintaan produksi kapal nelayan besar tidak diimbangi dengan bahan baku papan, untuk kapal nelayan ukuran besar tidak dapat menggunakan bahan kayu jati, terang Maedi.Dikatakan Maedi, untuk membuat kapal nelayan besar dibutuhkan bahan papan minimal berdiameter 50 cm dan panjang 20 meter. Hanya kayu marbo asal Papua (Irian) yang memiliki diameter tersebut, dan harganya sangat mahal, ujar Maedi.Untuk membuat satu unit kapal nelayan berukuran besar diatas 30 GT dibutuhkan 40 hingga 50 kubik kayu marbo. Pada tahun 2013 dibutuhkan anggaran hingga Rp 1 miliar untuk satu unit kapal, dan sejak akhir 2014 biayanya membengkak menjadi Rp 4-5 miliar.Tapi karena permintaan kapal berukuran besar dengan kapasitas tangkapan mencapai 100 ton harga kapal setinggi tersebut tidak dipermasalahkan. Bahkan sejak tahun 2015 permintaan pembuatan atau produksi kapal nelayan besar naik, dari yang sebelumnya setiap bulan hanya kami produksi 5 hingga 8 kapal, kini naik hingga 50 persen, ujar Maedi.Dia berharap, usaha yang melibatkan banyak tenaga kerja lokal Kecamatan Karangsong dan sekitarnya mendapat bantuan pemerintah dalam hal kemudahan mendapatkan bahan baku berupa kayu. (lia/sumber: pikiran-rakyat).

Tags :