JAKARTA (Beritatrans.com) - Makin banyak pelaut asing dari India, Thailand, China dan lainnya yang bekerja di kapal-kapal berbendera Indonesia. Peluang kerja ini harus direbut, jangan sampai mereka yang lebih banyak memanfaatkannya."Ini realitas yang harus kita hadapi, sebagai konsekuensi Indonesia memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," kata Jeffry S, wakil perwira siswa (pasis) ATT-II pada Penutupan Diklat di Kampus STIP Jakarta, Rabu (10/8/2016).Menurutnya, realitas tersebut harus disikapi dengan positif dan disertai dengan peningkatan kapasitas dan kualitas pelaut Indonesia."Pelaut Indonesia terutama para perwira harus makin profesional. Menguasai pengetahuan teknis dan non teknis sebagai pelaut serta didukung kepiawaian melayani dan berkomunikasi dengan baik," kata pasis ahli nautika tingkat II itu.Pelaut Indonesia harus makin profesional. "Sudah waktunya kita membuktikan kita lebih mampu. Jangan ada lagi ungkapan pelaut atau nakhoda asing lebih baik dan berkualitas," papar Jeffry saat memberikan sambutan sebagai wakil wisudawan itu.Kini saatnya pelaut Indonesia maju dan bangkit merebut peluang dan kesempatan kerja yang ada. "Peluang kerja para pelaut ini harus direbut, karena tak akan pernah diberikan dengan suka rela," urai Jeffry."Pelaut Indonesia juga mampu. Para pasis alumnbi DP-II STIP harus bisa menjadi pelopor untuk bekerja dan berkarya lebih baik lagi," pinta Jeffry didampingi Dwi Gunawan itu.Sejalan dengan target Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta pembangunan tol laut, menurut Jeffry akan membuka peluang kerja lebih besar bagi pelaut."Kebutuhan SDM pelaut makin besar. Ayo tangkap dan manfaatkan peluang itu, sebelum semua diambilalih pelaut asing," tegas Jeffry.(helmi)