Transportasi Perkotaan Harus Terintegrasi dan Tanpa Gap

  • Oleh : Naomy

Kamis, 11/Agu/2016 19:37 WIB


JAKARTA (beritatrans.com) - Transportasi umum di perkotaan harulah terintegrasi dan tanpa gap. Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema Pengintegrasian Pelayanan Angkutan Umum yang diselenggarakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).Menurut Kpala BPTJ Elly Adriani Sinaga, selama ini angkutan umum masih berjalan sendiri-sendiri, belum terintegrasi antara satu dengan lainnya."Misalnya di Dukuh Atas, di sana ada Transjakarta, KCJ, bakal MRT, dan LRT tetapi tidak terkoneksi. Bagaimana jika dibiarkan sendiri-sendiri dalam membangunnya?" kata Elly di Jakarta, Kamis (11/8/2016).Elly mengungkapkan, ada tiga hal yang harus dilakukan dalam mengintegrasikan moda-moda tersebut. Pertama integrasi fisik, kedua integrasi sistem pembayaran, dan ketiga standar pelayanan yang sama di setiap moda."Integrasi fisik maksudnya adalah, bila pindah moda, maka akan dibuatkan standarnya paling jauh misal 200 meter dan harus ada jalur penghubungnya, tidak terputus," ungkap Elly.Titik-titik transport point penintegrasian, lanjut Elly, harus ditetapkan dan disepakati semua pihak dan ini akan ditetapkan kemudian pada pertemuan lain. "BPTJ akan mengatur pengintegrasian BRT (Transjakarta) dengan KCJ segera," tutur Elly.Pada acara tersebut hadiri Direktur Utama PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Fadhilah, pakar transportasi Milatia Kusuma, dan perwakilan dari LRT Adi Karya, LRT Jakpro, PT Angkasa Pura II dan Dishub DKI. (omy)