Beban Utang 5 Miliar Dolar AS, Hanjin Shipping Terancam Bangkrut

  • Oleh :

Kamis, 01/Sep/2016 14:12 WIB


hanjinSEOUL (BeritaTrans.com) Perusahaan perkapalan terkemuka asal Korea Selatan (Korsel), Hanjin Shipping, berada dalam pengawasan kurator pengadilan, Rabu (31/8). Akibatnya, aset perusahaan pengangkut barang ketujuh terbesar di dunia itu terancam dibekukan. Bahkan, sejumlah otoritas pelabuhan mulai dari Tiongkok hingga Spanyol juga akan menolak akses berlabuh armada kapal Hanjin.Pada Selasa (30/9), sindikasi kredit yang dipimpin bank pemerintah, Korea Development Bank, mengumumkan telah menarik dukungan kepada Hanjin. Alasannya, karena skema pendanaan perusahaan induk Hanjin tidak memadai untuk mengatasi utang perusahaan yang saat ini sudah mencapai 5,6 triliun won atau sekitar 5 miliar dollar AS.Atas kondisi tersebut, Hanjin Shipping, mengumumkan pengajuan untuk pengawasan kurator dan meminta ke pihak pengadilan agar membekukan aset. Permintaan itu tampaknya akan dikabulkan Pengadilan Distrik Pusat Seoul, kata seorang hakim yang menolak disebutkan namanya kepada Reuters .Pengadilan nantinya akan memutuskan apakah Hanjin Shipping harus tetap dijaga kelangsungan atau dibubarkan, sebuah proses yang biasanya memakan waktu satu atau dua bulan, tetapi diharapkan akan dipercepat dalam kasus Hanjin, kata hakim.Menurut konsultan Alphaliner, kebangkrutan Hanjin Shipping akan menjadi peristiwa terbesar yang pernah terjadi bagi sebuah perusahaan pengirim kontainer dengan kapasitas luar biasa ini Melebihi apa yang pernah terjadi di perusahaan United States Lines pada 1986 lalu, katanya.Sebenarnya, sejumlah perusahaan pelayaran global sedang kebanjiran kapasitas di tengah lesunya permintaan. Hal ini dialami Hanjin yang mengalami kerugian bersih senilai 473 miliar won pada semester pertama tahun ini.Perusahaan pembuat kapal dan pengiriman Korsel saat ini dalam kondisi terpuruk. Padahal selama puluhan tahun jadi mesin ekspor pendorong perekonomian Korsel, dan saat ini malah jadi korban memilukan dari program restrukturisasi. Keputusan KDB untuk menghentikan dukungan Hanjin Shipping menunjukkan pemerintah mengambil sikap lebih keras dengan kelompok perusahaan bermasalah.Pemerintah akan dengan cepat mendorong restrukturisasi perusahaan dengan mengikuti aturan bahwa perusahaan harus mencari cara untuk bertahan hidup dan menemukan saing sendiri seraya mereka harus mengambil tanggung jawab sendiri, kata Menteri Keuangan Korsel, Yoo Il-ho.Komisi Jasa Keuangan Korsel mengemukan, perusahaan Hyundai Merchant Marine yang merupakan perusahaan pelayaran terbesar kedua di Korsel, akan memperoleh aset yang sehat dari rivalnya itu, termasuk mengambil alih yang banyak membukukan laba, seperti jaringan bisnis di luar negeri dan personel utama dari Hanjin.Seorang juru bicara Hyundai Merchant Marine mengaku tidak ada yang telah diputuskan tentang potensi akuisisi aset Hanjin dan perusahaan akan mengadakan pembicaraan dengan KDB. Hyundai Merchant Marine juga dalam proses restrukturisasi utang secara sukarela.

Tags :