Hapsari dan Novalia, Dua Wanita Lulusan Terbaik PIP Semarang

  • Oleh : an

Jum'at, 02/Sep/2016 20:43 WIB


SEMARANG (Beritatrans.com) - Dua perwira lulusan terbaik dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang adalah seorang wanita. Mereka membuktikan bahwa profesi pelaut bukan hal tabu bagi perempuan, tapi mereka justru membuktikan perempuan mampu menjadi perwira lulusan terbaik di program studi (prodi) masing-masing.Dialah Hapsari Widyaningrum dari program studi (prodi) Nautika dan Novalia Purnamasari dari Prodi Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhanan (KALK). Sementara, lulusan terbaik dari Prodi Teknika diraih oleh Masruri Bagas.Mereka mendapatkan kehormatan menerima nilai dan sertifikat kompetensi lebih dahulu dibandingkan ratusan perwira pelaut lulusan PIP Semarang itu. Sebagai perwira dengan prestasi akademik terbaik, mendapatkan kehormatan menerima sertifikat dan ucapan selamat lebih dahulu dari Pimpinan PIP Semarang.Upacara Yudisium PIP Semarang ini dipimpin langsung oleh Pembantu Direktur (Pudir) I PIP Semarang Heri Sularno, mewakili Direktur PIP Semarang Capt. Wisnu Handoko, M.Sc yang sedang menunaikan Ibadah Haji ke Tanah Suci.Hapsari adalah putri kelahiran Boyolali, Jawa Tengah. Gadis alumni SMAN 3 Boyolali itu awalnya tertarik masuk PIP Semarang karena ada salah satu kakaknya yang sukses menjadi pelaut dan luusan PIP Semarang. Atas berbagai pertimbangan, serta dukungan kedua orang tua, akhirnya Hapsari mendaftar dan diterima di PIP Semarang.Hapsari pun memilih program studi (prodi) Nautika, karena dinilai cukup menantang. Setelah belajar lebih mendalam, ia pun jatuh cinta pada profesi pelaut khususnya deck yang biasa digeluti kaum Adam itu.Saat menjadi kader di saah satu kapal tangker LPG Pertamina, Hapsari bisa menjalani dengan sukses selama setahun. Dan dari parktek laut (prala) itu pula, ia berhasil menyusun skripsi dan lulus ujian sampai mengikuti Upacara Yudisium ini.Hapsari Dkk2Pendapat sama juga disampaikan Novalia Purnamasari. Putri kelahiran Negara, Bali Barat itu berhasil lulus dengan nilai terbaik di Prodi KAKL PIP Semarang. Nova berayahkan rang Bima, dan ibunya asli Bali, memang bukan keluarga pelaut. Tapi, ia mengaku masuk PIP Semarang atas inisiatif sendiri dan ingin sukses menjadi sosok krew darat di perusahaan pelayaran.Seluruh program studi di KALK PIP Semarang berhasil Nova lalui dengan baik. Termasuk pengalaman praktek darat (prada) di salah satu pelayaram German di Indonesia, BHM.Selama setahun saya mengikuti prada, dan dua perusahaan pelayaran sudah diselami dengan baik. Tapi, akhirnya saya menulis skripsi dan mengangkat bahan dari prada di BHM itu, katanya menjawab Beritatrans.com.Setelah lulus dan menerima ijazah nanti, Hapsari dan Novalia mengaku siap bekerja di perusahaan pelayaran. Meski belum ada kontrak resmi dengan Pertamina, tapi saya nanti akan kembali bergabung dengan BUMN Migas itu. Insya-Allah saya kembali ke Pertamina, papar Hapsari.Bagi dia, menjadi pelaut di kapal tangker LPG cukup menantang. Selain itu, kapal-kapal Pertamina tidak harus berlayar terlalu jauh. Selama setahun menjadi kadet di Pertamina, hampir seluruh daerah di Indonesia sudah disingahi. Semoga menjadi pengalaman terbaik di masa mendatang, terang Hapsari.Sementara, bagi Novalia akan mencari pekerjaan yang terbaik. Pasca prada kemarin, memang belum ada perusahaan yang menawari untuk bergabung. Tapi, saya optimis akan segera bekerja. Mana yang lebih dulu dapat dan hasilnya memuaskan, diambil saja, tutur putri Bali itu.(helmi)