Tommy: Maskapai Butuh Pilot Dengan Jam Terbang Tinggi

  • Oleh : an

Sabtu, 24/Sep/2016 17:48 WIB


JAKARTA (Beritatrans.com) - Banyak pilot muda Indonesia lulus sekolah penerbang dalam negeri tidak mau terbang dengan pesawat-pesawat kecil yang melayani penerbangan ke daerah terpencil. Akibatnya, banyak pilot lokal menganggur. Sementara, mereka sekolah dengan susah payang serta biaya tinggi. Kondisi tersebut perlu diubah dan pilot muda mau terbang paling tidak dengan pesawat-pesawat kecil termasuk ke daerah terpencil. Sambil menambah jam terbang, mereka bisa mengambil rating dan selanjutnya bisa berkarier di maskapai ternama di Indonesia atau dunia, kata Kepala BPSDM Perhubungan Dr. Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si menjawab Beritatrans.com di Jakarta, Sabtu (24/9/2016).Sementara, banyak pilot asing yang masuk dan kerja di Indonesia makin banyak. Pilot asing itu bahkan mau terbang tanpa dibayar sekalipun. Mereka itu fokus ingin menambah jam terbang karena di negaranya sulit mencari pesawat. Setelah jam terbang cukup dan pengalaman memadahi baru mengambil rating sesuai minat dan kebutuhan di pasar, jelas Tommy, sapaan akrab dia.Mantan Staf Ahli Menhub Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi itu menambahkan, banyak pilot muda Indonesia pilih-pilih pekerjaan. Sementara ketersediaan lapangan di dalam negeri sangat terbatas. Maskapai butuh pilot profesional dengan jam terbang tinggi. Itulah sebabnya, mengapa masih ada pilot Indonesia yang belum terbang sampai sekarang, papar Tommy.Mereka (pilot muda-red), lanjut di, maunya terbang dengan pesawat beradan lebar seperti Boeing atau Airbuss. Kalau semua maunya begitu, jelas akan sulit mereka bersaing dengan pilot profesional, kilah Tommy.Sebaiknya pilot-pilot muda mau terbang dengan pesawat-pesawat kecil di daerah terpencil sekalipun. Mereka perlu menambah jam terbang, menambah pengalaman sekaligus modal untuk mengambil rating yang tidak murah itu. Biaya mengambil rating bisa mencapai Rp400 juta itu bisa dibayar dengan penghasilan mereka sendiri, tambah Tommy.Jika cara tersebut dilakukan pilot muda Indonesia, tambah Tommy, maka pilot muda lulusan dalam negeri akan terserap dunia kerja. Sambil berjalan, mereka bisa mengambil rating dengan biaya tidak terlalau memberatkan. Jika sudah mempunyai rating tertentu, mereka akan mempunyai nila tawar lebih dan bisa terbang sesuai kemauan mereka. Dan tentunya gaji dan kesejahteraan mereka juyga lebih baik, tegas Tommy.(helmi)