Bongkar Muat Lelet Di Pelabuhan Kayan I, Kapal Beralih Ke Sambaliung

  • Oleh :

Sabtu, 01/Okt/2016 16:57 WIB


TANJUNG SELOR (BeritaTrans.com) Akibat lambannya aktivitas bongkar muat yang dilakukan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Kayan I mengakibatkan sebagian besar kapal pengangkut barang beralih membongkar muatannya di Pelabuhan Sambaliung Kabupaten Berau karena dinilai lebih cepat.Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bulungan H.Baharuddin menjelaskan, sebagaian besar pemilik barang di Tanjung Selor memilih mengalihkan aktivitas bongkar di Berau selain lebih cepat dan tarifnya juga lebih murah.Lebih cepat sehingga mereka lebih memilih bongkar di Berau, ujarnya saat ditemui Radar Kaltara di kantor DPRD Bulungan.Lanjut dikatakan pria yang akrab disapa Bahar ini, sesuai informasi yang diperolehnya, kapal yang bertambat di Pelabuhan Kayan I terkadang menunggu hingga satu minggu lamanya untuk dapat membongkar barang.Kapalnya itukan sampai satu minggu bongkar karena buruhnya yang lama bongkar, tuturnya.Terhitung, sudah 3 bulan belakngan ini kapal yang biasanya melewati jalur Sungai Kayan. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kendaraan seperti roda 2 yang dibongkar di Pelabuhan Kayan I. Semuanya yang dari Balikpapan masuk ke sini, sebutnya.Baharuddin mengaku jika dirinya sudah mengimbau langsung kepada seluruh buruh TKBM yang bekerja di Pelabuhan Kayan I agar bekerja dengan cepat. Namun hingga saat ini imbauan tersebut tidak diindahkan.Kita dari perhubungan sudah imbau tapi buruh-buruh tidak ada yang mau dengar, sindirnya.Dia menyinggung akibat buruh TKBM bekerja lambat layaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beristrirahat jam 11 dan mulai bekerja lagi pukul 14.00 Wita. Tidak seperti buruh TKBM di daerah lain yang kerap bekerja hingga malam hari.Jam 11 sudah istirahat dan jam 2 baru mulai bongkar lagi. Hari libur mereka juga ikut libur, di sini kita mau arahkan supaya cepat tapi tidak bisa, sesalnya.Akibatnya, persoalan ini tentinya berpengaruh dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bulungan. Selain itu, akibat kapal yang masuk terkadang berdiam lebih lama di pelabuhan sehingga berpengaruh juga pada perputaran ekonomi di Bulungan.Jelas berpengaruh dengan PAD, tapi kalau dia (kapal, Red.) lama lebih parah lagi dengan perputaran ekonomi di Bulungan, pungkasnya. (della).

Tags :